Suara.com - Bayi umumnya memiliki perut yang buncit karena sistem pencernaan yang belum optimal. Namun orangtua perlu waspada jika perut bayi terus membesar bahkan agak keras saat diraba.
Dokter spesialis anak dr. Ina Zarlina Sp. A(K) mengatakan, kondisi itu bisa jadi gejala kelainan ginjal pada anak.
"Mulai antisipasi normal atau tidak dengan bayi perut membuncit. Bukan gemuk tapi perutnya saja yang membesar. Misalnya saat memandikan ada yang keras, perlu disadari normal atau tidak karena bisa saja perut membuncit pada bayi karena pembesaran ginjal yang terjadi karena kelainan saat lahir," kata Ina dikutip dari podcast kesehatan Kementerian Kesehatan, Minggu (27/12/2020).
Ia menjelaskan, bayi yang mengalami kelainan pembentukan ginjal umumnya telah mengalami pembengkakan saat masih di dalam kandungan. Kondisi itu terjadi karena bayi tidak bisa buang air kecil.
"Bayi normal secara fisiologis dalam kandungan buang air kecil. Sehingga urinnya akan keluar di air ketuban kemudian dia akan meminum lagi, jadi seperti siklus," ucap Ina.
Namun, jika ada sumbatan di saluran kemih maka bayi tidak bisa buang air kecil. Ina memaparkan, normalnya urin yang diproduksi ginjal akan keluar ke kantung kemih kemudian menjadi buang air kecil. Sayangnya, sumbatan pada saluran kemih itu membuat urin tertahan di ginjal.
"Mengakibatkan ginjalnya membesar karena urin tidak bisa keluar. Sehingga menimbul dipermukaan perut," jelasnya.
Tetapi, perut buncit bukan satu-satunya gejala kelainan ginjal pada bayi. Ina menyampaikan, gejala lainnya bisa berupa demam yang hilang timbul selama beberapa hari tapi tidak ada perbaikan pun. Atau juga warna urin yang berubah hingga tekanan darah yang tiba-tiba menjadi tinggi.
Baca Juga: Pamer Potret Rayakan Ultah Anak, Perut Buncit Diego Michiels Jadi Sorotan
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!