Suara.com - Kualitas tidur bisa menjadi faktor terpenting yang memprediksi kesehatan mental. Dalam hal ini, kualitas tidur lebih berpengaruh daripada jam tidur, aktivitas fisik, dan pola makan.
Melansir dari Science Alert, menurut sebuah studi baru terhadap orang dewasa muda dari para peneliti di University of Otago di Selandia Baru ini menunjukkan bahwa kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur, pola makan, hingga olahraga.
Penelitian ini dipublikasikan di Frontiers in Psychology.
Tidur yang terganggu sebelumnya telah dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk, termasuk depresi dan gangguan mood lainnya. Makan makanan yang sehat juga telah terbukti membantu mencegah depresi. Sementara olahraga singkat dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
"Tidur, aktivitas fisik, dan pola makan yang sehat dapat menjadi tiga pilar kesehatan yang dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan mental secara optimal di antara orang dewasa muda," kata penulis utama Shay-Ruby Wickham, dari Otago Medical School.
Dalam studi ini, para peneliti mensurvei lebih dari 1.100 orang dewasa muda berusia antara 18 himhha 25 tahun. Para peneliti membandingkan mana yang paling berpengaruh pada kesehatan mental antara kualitas tidur, pola makan, dan olahraga.
Hasil studi menunjukkan bahwa tidur hampir 10 jam per malam melaporkan lebih sedikit gejala depresi, tetapi kurang tidur (kurang dari 8 jam) atau terlalu banyak tidur (lebih dar 12 jam) malah memicu depresi.
Sementara makan buah mentah dan sayuran dalam porsi sedang setiap hari juga berkorelasi dengan kesejahteraan mental, begitupun dengan olahraga. Meskipun begitu, para ahli menegaskan bahwa kualias tidur menjadi aspek yang paling berpengaruh.
"Ini mengejutkan karena rekomendasi tidur lebih banyak berfokus pada kuantitas daripada kualitas," kata Wickham.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Dampak Kesehatan Mental Perlu Diantisipasi
Para peneliti menyarankan dalam makalah mereka bahwa orang dewasa muda harus memprioritaskan kualitas tidur yang baik, tetapi tetap menekankan pentingnya makan dengan baik dan sering berolahraga.
"Temuan kami menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup yang menargetkan kualitas tidur mungkin paling bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan," tulis para peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda