Suara.com - Vaksin virus corona Covid-19 khususnya seperti Pfizer dan Moderna harus ditempatkan di tempat yang dingin. Hal ini tentu menimbulkan berbagai pertayaan, mengapa sih vaksin harus ditempatkan di suhu dingin?
Melansir dari Health, penempatan vaksin di suhu dingin berhubungan dengan messenger RNA (atau mRNA) yang dikandung oleh vaksin. MRNA adalah materi genetik dalam vaksin yang berfungsi mengajarkan sel kekebalan mengenai bagaimana membuat protein lonjakan yang ditemukan pada virus penyebab Covid-19.
Sesuai sifatnya, molekul mRNA tidak stabil, sebab jika mereka bertahan dalam waktu lama sel kita dapat mengakumulasi tingkat protein berbahaya yang mereka bantu buat.
"mRNA terdegradasi dengan cepat. Ada juga enzim di lingkungan dan di sekitar kita yang memecah mRNA," ujar Lisa Morici, PhD, profesor di departemen mikrobiologi dan imunologi di Tulane University School of Medicine.
Pembuat vaksin juga melapisi mRNA dalam nanopartikel lipid. Gelembung kecil lemak ini membantu membawa mRNA ke sel kita dan menawarkan tingkat perlindungan terhadap enzim yang dapat menghancurkan materi genetik yang rapuh.
Lapisan nanopartikel lipid tidak cukup untuk melindungi mRNA, sehingga penyimpanan di suhu dingin dibutuhkan.
Bagi vaksin Moderna membutuhkan suhu sekitar -25 derajat Celcius hingga -15 derajat Celcius, sementara untuk vaksin Pfizer membutuhkan suhu -80 derajat Celcius hingga -60 derajat Celcius. Perbedaan suhu penyimpanan bisa saja disebabkan oleh komposisi lapiran nanopartikel lipid yang dapat melindungi mRNA.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
- 
            
              Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
- 
            
              Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
- 
            
              Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
- 
            
              Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
- 
            
              Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
- 
            
              Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
- 
            
              Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
- 
            
              Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
- 
            
              Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan