Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia mengalami burnout. Burnout merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan secara mental dan fisik akibat stres berkepanjangan.
Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan bahwa 83 persen nakes Indonesia mengalami burnout sebagai efek pandemi Covid-19.
"Penelitian kita di bulan Agustus dan sudah memberitahu 83 persen dari tenaga kesehatan. Jadi kita mengumpulkan data dari seluruh Indonesia dan data terkumpul dari 1400-an responden itu ada dokter spesialis, perawat, bidan, dokter gigi dan farmasi," kata Ketua Prodi Magister Kedokteran Kerja FKUI-RSCM Dr. dr. Dewi Soemarko. MKK. SP. OK., dalam webinar Satgas Covid-19, Senin (11/1/2021).
Hasil penelitian menunjukan bahwa para nakes tersebut mengalami burnout tingkat sedang. Artinya, kondisi itu telah mengkhawatirkan dan para nakes benar-benar butuh pertolongan, jelas Dewi.
"Itu sudah warning, kalau orang sudah bilang 'tolong dong, tolong'. Jadi belum masuk tingkat berat. Itu artinya mereka memang perlu ditolong," ucapnya.
Kebanyakan burnout tersebut dialami oleh dokter umum, lanjutnya. Juga dominan para nakes itu mengalami kelelahan emosi, sehingga kesehatan mentalnya mulai terasa lelah.
Selain itu yang dikhawatirkan juga rasa percaya diri mereka mulai mengendur. Padahal untuk merawat dan menyelamatkan nyawa orang lain, menurut Dewi, para tenaga medis butuh rasa percaya diri itu.
"Kalau mereka sudah ragu sebenarnya perlu ditolong. Dan ada penelitian lain di salah satu rumah sakit itu adalah gangguan kecemasan. Ini di masa pandemi yang bekerja di zona merah, maksudnya seperti ruangan ICU, dan zona kuning, itu ternyata kecemasannya termasuk sedang. Artinya mereka sebenarnya cemas," pungkasnya.
Baca Juga: Dokter dan Perawat Main TikTok Tolak Divaksin, Ini Kata Ridwan Kamil
Berita Terkait
-
Jangan Sampai RS Internasional Didominasi Tenaga Asing Akibat Standar Kita Tertinggal
-
Stop Paksa Bahagia! Inilah Bahaya Tersembunyi dari 'Toxic Positivity' yang Wajib Kamu Tahu
-
Studi: Kesiapan SDM dan Lingkungan Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital
-
Kenapa Kita Gampang Cemas? Begini Cara Tetap Waras Menurut Psikolog!
-
Mengenal Program Studi Artificial Intelligence, Jalan Baru Menuju Karier Masa Depan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja