Suara.com - Kabar Bupati Sleman Sri Purnomo yang positif Covid-19 berhasil membuat heboh masyarakat Indonesia. Pasalnya, ia baru saja divaksinasi Covid-19 dengan vaksin buatan Sinovac.
Kejadian tersebut membuat anggapan bahwa vaksin yang diberikan tidak membuat seseorang kebal dari virus corona jenis baru tersebut.
Tapi menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Tangerang dr. Tolhas Banjarnahor, Sp.PD-FINASIM, seseorang yang telah divaksinasi Covid-19 masih tetap dapat terinfeksi Covid-19.
Kata Tolhas, ini terjadi karena tidak ada satupun vaksin di dunia yang bisa melindungi 100 persen dari infeksi satu penyakit seperti Covid-19.
Persentase seseorang terpapar Covid-19 setelah dilakukan vaksin Covid-19 akan tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.
Misalnya, vaksin Sinovac di Indonesia memiliki efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 hingga 59 tahun.
“Artinya, masih ada kemungkinan 34,7 persen seseorang terkena infeksi Covid-19 meskipun telah dilakukan vaksin,” ujar Tolhas dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (22/1/2021)
Selain Sinovac, vaksin Covid-19 jenis lain memiliki efikasi yang berbeda dan lebih tinggi seperti vaksin Moderna yang memiliki efikasi 94,5 persen dan vaksin Pfizer memiliki efikasi 95 persen.
Namun tidak ada satupun vaksin yang memiliki efikasi 100 persen. Dengan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen, ini artinya dari 100 orang yang dilakukan vaksin ada 34,7 persen yang masih bisa terkena Covid-19.
Baca Juga: Lima Tewas dalam Kebakaran Pabrik Vaksin Terbesar di Dunia
“Kita tidak tahu masuk yang 65 persen atau 35 persen. Tetapi jauh lebih baik jika kita tetap divaksin dibandingkan tidak divaksin karena bila tidak divaksin kemungkinan seseorang terkena Covid-19 akan menjadi 100 persen,” terang Tolhas.
Seseorang yang telah divaksinasi harus tetap mejalani pola hidup sehat seperti makan gizi seimbang, berolahraga rutin dan teratur, istirahat cukup, serta mengkonsumsi vitamin dan mineral.
"Karena vaksin tidak bisa mencegah 100 persen infeksi Covid-19, maka kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit