Suara.com - Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu ia sampaikan lewat pesan singkat kepada wartawan, Kamis (21/1/2021) kemarin.
"Sebelumnya, Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen, yang mana hasilnya dinyatakan positif, kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," ujarnya dalam pesan singkat tersebut.
Sebelumnya, Sri mengakui bahwa ia telah mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Namun seperti penerima vaksin lainnya, ia baru menerima satu suntikan vaksin CoronaVac dari Sinovac.
Menerima satu suntikan vaksin memang belum efektif dalam pengembangan antibodi karena memerlukan suntikan kedua yang berselang beberapa minggu. Sementara usai suntikan kedua, tubuh juga memerlukan waktu minimal dua minggu untuk membangun antibodi yang melawan Covid-19.
"Setelah kita disuntik (vaksin) dua kali, itu kita enggak langsung tinggi antibodinya," ujar Prof. dr. Sri Rezeki Hadinegoro dari Indonesia in Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) dalam Konferensi Pers pada pada 11 Januari 2021 lalu.
"Kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai satu bulan baru dia maksimal antibodinya," imbuhnya.
Oleh karena itu, Bupati Sri Purnomo mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meskiput telah melakukan vaksinasi.
"Saya mengimbau bahwa perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19 tetap perlu diikuti dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin memakai masker, cuci tangan pakai sabun, serta jaga jarak, dan hindari kerumunan," tutup Sri Purnomo dalam pesannya.
Menurut penuturannya, Sri Purnomo tak mengalami gejala serius selait sempat batuk dan suhu tubuh naik hingga 37,6 derajat.
Baca Juga: Wagub Banten Pastikan Ketahanan Pangan Aman saat Pandemi Covid-19
"Kondisi kesehatan saya hari ini alhamdulilah 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun. Memang pada hari Selasa, malam Rabu tanggal 19 Jan 2021, saya sempat batuk-batuk dan suhu badan naik di angka 37,6 derajat," ujar Sri Purnomo.
Sementara itu, hasil uji di Bandung menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Hasil tersebut sudah sesuai persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana efikasi vaksin harus mencapai 50 persen. Selain mencegah infeksi, vaksin Sinovac dalam uji fase 3 di Brasil disebut efektif menurunkan kemungkinan terjadinya kasus Covid-19 parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?