Suara.com - Hingga kini stunting masih menjadi masalah kesehatan yang dialami oleh Indonesia. Salah satu pemicu dari stunting ini ialah lantaran ibu yang melahirkan mengalami anemia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya kenaikan prevalensi anemia pada kelompok usia 15-24 tahun yakni dari 18,4 persen menjadi 32 persen atau sekitar 14,7 juta jiwa.
Melihat kondisi itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai perlunya perhatian terhadap remaja yang mengalami anemia.
Muhadjir mengatakan kalau remaja yang mengalami anemia cenderung bakal merasa lemah dan lemas. Hal tersebut menyebabkan remaja menjadi malas dan lambat dalam beraktivitas termasuk dalam menyelesaikan masalah.
"Kalau saat masa remaja sudah memiliki anemia, maka berpeluang menderita anemia saat hamil (setelah menikah)," kata Muhadjir dalam Webinar Dalam Rangka Hari Gizi Nasional ke-61 dengan tema Remaja Bebas Anemia dan Stunting Kunci Masa Depan, Jumat (22/1/2021).
Muhadjir khawatir dengan kondisi anemia tersebut akan semakin buruk ketika nantinya tengah hamil membutuhkan gizi yang lebih banyak. Jika tidak ditangani dengan baik malah akan beresiko terjadinya pendarahan saat persalinan, bayi berat badan lahir rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting.
Anemia merupakan salah satu dari tiga beban masalah gizi di Indonesia selain malnutrisi dan obesitas. Anemia terjadi akibat kondisi kekurangan zat besi (Fe) yang tidak hanya menjadi masalah bagi Indonesia tetapi juga banyak dialami negara-negara di Asia.
Menurut Muhadjir, perlu semangat dan dukungan dari semua pihak untuk mengatasi persoalan stunting dan juga masalah kekurangan gizi termasuk anemia. Intervensi melalui sosialisasi dari tingkat sekolah harus dilakukan agar remaja Indonesia, khususnya remaja putri, memahami pentingnya menjaga asupan gizi untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
"Kita tahu banyak remaja putri kita yang menjalani diet berlebih tanpa mereka tahu hal itu bisa berdampak fatal, bahkan dampaknya terbawa sampai mereka hamil nanti," ujarnya.
Baca Juga: Banjir Bandang Puncak Bogor, Menko PMK Beri Catatan pada PTPN Gunung Mas
"Ini yang sebetulnya perlu kita cegah dengan memberikan mereka pemahaman dan penekanan agar mereka mengubah perilaku diet sehingga tidak berdampak pada jangka panjang," tambah dia.
Lebih lanjut, mantan Mendikbud tersebut menekankan kalau hal tersebut sangat penting agar ke depan Indonesia mampu meraih bonus demografi. Bukan hanya jumlah angkatan kerja yang tinggi tetapi produktivitas dan kualitasnya juga mampu bersaing karena memiliki tingkat kecerdasan yang mumpuni untuk menjadi generasi emas Indonesia di tahun 2045 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif