Ada pula pasien Covid-19 yang harus menyewa ventilator dengan harga jutaan rupiah karena rumah sakit kehabisan ventilator, namun berujung meninggal dunia.
Irma menuturkan situasi ini merupakan fakta yang harus segera ditangani oleh pemerintah dan menjadi penanda bahwa fasilitas kesehatan sudah kolaps.
Kementerian Kesehatan merespons situasi ini dengan menambah kapasitas pelayanan Covid-19, salah satunya dengan tempat tidur bagi layanan non-Covid-19 menjadi untuk pasien Covid-19.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan sejumlah daerah telah mencatat bed occupancy rate (BOR) di atas 80 persen dan berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.
Namun, peneliti dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Yurdhina Melissa menilai penambahan kapasitas tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan ini.
Pemerintah perlu memiliki sistem pemantauan dengan data real time yang menggambarkan tingkat okupansi ruang ICU dan ruang isolasi di rumah sakit.
Sistem ini semestinya menjadi panduan bagi pasien Covid-19 ketika mencari rumah sakit rujukan dan diharapkan bisa menyelamatkan banyak nyawa.
"Kami melihat instruksi untuk menambah kapasitas rumah sakit tidak pernah diikuti panduan yang jelas bagaimana mengatur traffic pasien. Itu yang menyebabkan pasien berputar-putar, tidak jelas harus kemana," ujar Yurdhina.
"Sementara dalam kasus darurat, kita tahu the clock is ticking," kata dia.
Baca Juga: Per Hari 38 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Bambu Apus
Indonesia telah mencatat 989.262 kasus positif, dengan 27.835 pasien meninggal, dan 162.617 kasus positif hingga Minggu (24/1).
Berita Terkait
-
Pemulihan Bertahap RSUD Muda Sedia: Kapan Layanan Operasi dan Rawat Jalan Kembali Normal?
-
Derai Tangis di RS Polri, Keluarga Menanti Identitas 22 Korban Terra Drone
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
Menolak Pasien Adalah Pelanggaran Kemanusian dan Hak Asasi Pasien
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat