Suara.com - Jantung bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Tetapi aliran darah bisa terhambat jika jantung itu sendiri mengalami kelainan irama jantung atau disebut juga dengan aritmia.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Dicky Armein Hanafy. Sp.JP(K)., menjelaskan, disebut aritmia, jika terjadi keadaan di mana jantung berdenyut tidak seharusnya.
"Harusnya teratur reguler, kalau ada tidak teratur ringan itu variasi saja. Kedua denyutnya antara sampai 50 pun, terutama pada atlet masih oke. Jadi 50-90 dalam kondisi istirahat, tidak aktivitas. Jadi tergantung dari aktivitas yang dilakukan," jelas dokter Dicky saat siaran langsung bersama Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (8/2/2021).
Jika dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi denyut jantung di atas 100, dokter Dicky mengatakan bahwa kondisi itu menandakan aritmia. Bukan hanya denyut yang terlalu cepat, terlalu lambat juga menandakan kelainan pada jantung.
"Terlalu cepat tidak normal, terlalu lambat di bawah 40 itu juga sudah tidak normal Lalu ketidakteraturan kalau sangat tidak teratur seperti ada jeda, denyutnya hilang-hilang, itu juga disebut aritmia," paparnya.
Ada beragam macam penyebab terjadinya aritmia. Mulai dari faktor luar tubuh maupun karena kondisi jantung itu sendiri. Menurut dokter Dicky, setiap orang memiliki kecenderungan aritmia berbeda.
"Ada yang terpengaruh genetik, tapi ada juga kelainan bawaan seperti ada alur listrik berlebih. Jadi di jantung itu ada alur listrik, ada kabel listrik. Atau efek samping dari lingkungan. Terpapar toksin, obat, virus. Itu bisa mengubah listrik dalam jantung," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan