Suara.com - Di berbagai informasi seputar pola asuh anak, pentingnya pertumbuhan dan perkembangan buah hati selalu menjadi fokus bahasan, khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan.
Tapi bunda tahu nggak sih pertumbuhan dan perkembangan anak itu dua hal yang berbeda loh!
Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci. M.Kes mengatakan anak tidak bisa hanya sekedar bertumbuh, tapi juga anak harus bisa berkembang.
"Tumbuh dan kembang adalah 2 kata yang terpisah, bertumbuh dan juga berkembang," ujar dr. Miza dalam acara Tokopedia, Rabu (10/3/2021).
Menurut dr. Miza pertumbuhan anak itu artinya berfokus pada perkembangan fisik yang bertumbuh, seperti tinggi, berat, dan lingkar kepala anak.
"Perbedaannya adalah kalau bertumbuh itu, ada penambahan volume tubuh jadi dia bertambah tinggi, dia bertambah gemuk, dan bertambah berat," jelas dr. Miza.
Pertumbuhan anak ini harus sangat diperhatikan khususnya sebelum anak berusia 2 tahun. Apabila pertumbuhan fisik sebelum 2 tahun tidak seperti anak normal pada umumnya, maka orangtua harus segera berkonsultasi ke dokter.
Pertumbuhan ini, biasanya diukur dari buku kesehatan ibu dan anak (KIA), yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Sebisa mungkin setiap bulan terpantau berat badan, tinggi badan dan lingkar kepalanya. Karena kalau misalnya itu terjadi apa-apa di bawah 2 tahun, kita koreksinya jauh lebih gampang, dibandingkan udah lewat dari 2 tahun," paparnya.
Baca Juga: Anak Ahok Dijodohkan dengan Felicia Mantan Pacar Kaesang: Bukan Tipe Saya
Sementara itu perkembangan anak, yakni mengacu pada berkembangnya skill atau kemampuan anak, dan sangat berhubungan dengan kognitif (daya tangkap dan berpikir) si anak.
"Skill yang bertambah pada anak, pada motorik juga sensorik. Motorik itu pergerakannya anak bisa jalan, lompat-lompatan, turun tangga, anak bisa merangkak," terang dr. Miza.
Ada juga perkembangan berupa kemampuan sensorik anak, yang biasanya dihubungkan dengan kinerja indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaran dan indera perasa.
"Itu harus terstimulasi dengan baik sesuai dengan umurnya," pungkas dr. Miza.
Berita Terkait
-
Ruben Onsu Keberatan Sarwendah Ajak Anak Live Malam-Malam, Dibandingkan dengan Putra Raffi Ahmad
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sunroof Murah yang Keren Buat Anak Muda
-
Literasi dan Numerasi Menurun: Alarm Bahaya untuk Pendidikan Nasional?
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
Kapan Usia Ideal Anak Belajar Calistung? Cek 3 Tanda Motorik dan Psikologis Ini Dulu
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda