Suara.com - Semua orang tua tentu ingin anak bisa lahir dengan sehat dan tidak mengalami kelainan. Namun, ada berbagai faktor yang kerap membuat anak lahir dengan keadaan tersebut, mulai dari asupan gizi orangtua hingga pola gaya hidup.
Sebenarnya, hal itu bisa dicegah oleh para calon orangtua, bahkan sebelum menikah. Tapi sayangnya tidak banyak yang tahu cara mempersiapkan kehamilan agar anak yang lahir bisa sehat.
Dalam webinar, Jumat, (19/3/2021), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr Stephen V Mandang, Sp.OG, mengatakan, bahwa untuk persiapan bisa dilakukan jauh sebelum mengandung dan menikah.
"Sebelum menikah sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apakah dirinya dan pasangan memiliki problem medis atau riwayat medis di masalah keluarga. sehingga bisa dicegah sebelum menikah bahkan sebelum punya anak," ujar Stephen.
Ia melanjutkan bahwa usia juga mempengaruhi kondisi kandungan seorang ibu. Jika terlalu dini atau terlalu terlambat nantinya juga akan mempengaruhi kesehatan anak.
"Saat menikah perlu mempersiapkan mental dan juga finansial sebaiknya merencanakan kehamilan jangan 35 tahun paling ideal 25 sampai 30 tahun perlu juga diperiksa penyakit seperti miom sehingga bisa ditangani, kalau terdeteksi kelainan genetik sebaiknya merencanakan melalui bayi tabung," kata Hamil.
Saat hamil, lanjut Stephen, orangtua juga perlu mempersiapkan dari trimester pertama kehamilan. Ia mengatakan bahwa trimester pertama menjadi masa yang penting karena merupakan periode pembentukan organ besar seperti susunan saraf pusat jantung dan anggota gerak.
"Kemudian di trimester pertama akan mengajarkan laboratorium untuk mengidentifikasi baik infeksi atau kekurangan anemia atau kekurangan darah supaya bisa ditangani dengan baik," kata Stephen.
Lebih lanjut, Stephen juga menyarankan orangtua untuk menjalankan (Non Invasive Prenatal Testing) untuk mengetahui kelainan kromosom. Menurutnya metode ini jauh lebih aman dibanding yang sebelumnya dengan memasukkan jarum ke perut ibu.
Baca Juga: Studi: Olahraga selama Kehamilan Kurangi Risiko Penyakit Metabolik Anak
"Lalu juga mengedukasi pasien agar makan sehat dan fresh dan jangan olahan dan hindari makanan mentah dan hindari makanan setengah matang atau daging," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!