Suara.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah gaya hidup banyak masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penerapan pembatasan sosial membuat masyarakat menjadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, apalagi dengan digalakkannya rutinitas work from home.
Namun, ternyata hal itu juga berdampak pada kesehatan gigi dan mulut pasangan. Sebuah survei yang dilakukan GSK Consumer Healthcare bekerjasama dengan perusahaan riset IPSO berusaha mengamati perubahan rutinitas konsumen yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut mereka.
Survei menunjukkan bahwa selama pandemi ada peningkatan konsumsi makanan ringan sebanyak 28 persen, diikuti oleh 26 persen kopi/teh, 14 persen makanan dingin, 22 persen jus kemasan, dan 10 persen minuman ringan. Demikain seperti dalam keterangan yang diterima Suara.com, Sabtu, (20/3/2021).
Padahal, peningkatan konsumsi jenis makanan dan minuman ini berdampak buruk bagi kesehatan gigi dan mulut, terutama dapat merusak enamel gigi yang tidak dapat dipulihkan secara alami oleh tubuh manusia.
Saat ini, konsumen Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut yang tentunya semakin diperburuk dengan mengonsumi makanan dan minuman tersebut; 82 persen mengalami gigi sensitif, 50 persen mengalami gigi berlubang, dan 39 persen mengalami gigi bernoda/kuning yang merupakan tiga masalah gigi yang diakui paling banyak dirasakan oleh konsumen di Indonesia.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang bagaimana merawat gigi dan mulut mereka, solusi yang paling banyak digunakan adalah menggosok gigi secara teratur yang dijawab oleh 36 persen responden.
Hal ini tentunya menandakan minimnya upaya atau perawatan khusus yang dilakukan dalam meningkatan kesehatan gigi dan mulut. Lebih lanjut lagi, hanya 6 persen dari konsumen Indonesia yang secara rutin mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan.
“Pandemi Covid-19 telah mengubah cara kita beraktivitas sehari-hari dan merawat diri. Kami senang melihat semakin banyak masyarakat yang sudah sadar tentang dampak berkepanjangan dari tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, masih banyak yang harus kita lakukan. Perawatan gigi dan mulut dan yang baik dan teratur sangat penting untuk kesehatan dalam jangka panjang," kata Keith Choy, Region Head, Asia Pacific, GSK Consumer Healthcare.
“Sebagai ahli di bidang kesehatan gigi dan mulut, GSK Consumer Healthcare hadir membantu konsumen guna meningkatkan perawatan gigi dan mulut melalui kombinasi pemahaman unik terhadap kebutuhan konsumen dengan inovasi ilmiah. Kami berkomitmen untuk terus menemani perjalanan konsumen Indonesia menggapai kesehatan mulut, gigi, serta tubuh yang lebih baik,” tambahnya.
Baca Juga: Perusahaan Ini Rilis Tusuk Gigi Rasa Wiski, Berapa Harganya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja