Suara.com - Pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak pada pola makan seserang. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa perempuan cenderung lebih ingin yang menenangkan sebagai respons terhadap stres selama pandemi.
Fakta itu terungkap dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal "Appetite" menunjukkan bahwa stress akibat pendemi, memicu konsumsi gula dan makanan berlemak yang lebih tinggi, terutama di kalangan perempuan.
Dilansir melalui Foxnews, studi yang dipimpin Allan Geliebter, seorang psikolog di Departemen Psikiatri di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, menganalisis dari 31 peserta yang terdiri dari 16 pria dan 15 perempuan.
Penelitian berlangsung 14 bulan sebelum dan selama pandemi virus corona dengan melihat asupan nutrisi untuk setiap individu pada setiap harinya secara acak.
Peneliti melihat asupan kalori dari makanan padat seperti buah-buahan dan sayuran bersama dengan makanan ringan dan soda.
Studi itu juga mengutip penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa perempuan lebih cenderung memiliki asupan gula dan lemak jenuh yang lebih tinggi daripada pria dan cenderung mengonsumsi lebih banyak sebagai tanggapan. stres.
"Perubahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh keadaan seputar Covid-19, termasuk kewajiban untuk tinggal di rumah, penurunan keamanan kerja, kecemasan tentang paparan virus, dan kekurangan makanan," kata para peneliti dalam penelitian tersebut,.
Peneliti menjelaskan, bahwa kondisi stres ini yang mendorong perempuan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan padat energi tetapi tampaknya tidak memengaruhi pria dengan cara yang sama.
Sebuah studi terpisah yang dilakukan oleh OnePoll yang menanyakan 2.000 orang Amerika tentang kebiasaan makan mereka menemukan tiga perempat makan makanan berkalori tinggi seperti es krim dan permen saat dalam isolasi.
Baca Juga: Polusi Masker Meningkat, Setiap Menit Capai 3 Juta Masker Dibuang
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis