Suara.com - Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Paparan sinar matahari pagi pun salah satu cara untuk mendapatkan vitamin D secara alami.
Sedangkan, salah satu manfaat vitamin D dalam tubuh adalah membantu menjaga kesehatan tulang dengan berbagai cara karena akan membantu tubuh menyerap kalsium. Jika seseorang kekurangan vitamin D, maka kondisi ini bisa menyebabkan sakit punggung.
Selain itu, nyeri punggung bawah juga mungkin termasuk tanda kadar vitamin D yang kurang dalam darah. Studi observasi besar juga telah menemukan hubungan antara defisiensi dan nyeri punggung bawah kronis.
Satu studi telah meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan nyeri punggung pada lebih dari 9.000 wanita usia tua. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin D cenderung mengalami sakit punggung, termasuk sakit punggung parah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Satu studi juga telah mengamati suplementasi vitamin D dan suplemen itu bisa memperbaiki sakit punggung. Studi tersebut juga menyarankan suplementasi vitamin D untuk mengatasi nyeri punggung pada orang dewasa dan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Studi tersebut menemukan penurunan risiko nyeri punggung pada kelompok dengan asupan vitamin D cukup, dibandingkan dengan kelompok plasebo.
"Meskipun mengatasi kekurangan vitamin D dianjurkan untuk mengoptimalkan kesehatan tulang, tapi penelitian juga menunjukkan cara ini bisa membantu mengatasi nyeri punggung," jelas peneliti dikutip dari Express.
Karena itu pengujian untuk kekurangan vitamin D pada orang yang menderita sakit punggung, kelebihan berat badan atau obesitas sangat diperlukan.
Studi observasi besar lainnya telah mengaitkan kekurangan vitamin D dengan nyeri punggung bawah kronis. Satu studi meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan nyeri punggung pada lebih dari 9.000 wanita yang lebih tua.
Baca Juga: Mutasi E484K Virus Corona, Benarkah Bikin Virus Tak Mempan Vaksin?
Para peneliti menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin D cenderung mengalami sakit punggung, termasuk sakit punggung parah yang memengaruhi aktivitasnya.
Menariknya, penelitian lain yang mengaitkan nyeri punggung dan kekurangan vitamin D, menemukan pris lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D dibandingkan wanita.
Selain itu, orang yang paling berisiko mengalami kekurangan vitamin D adalah orang tua, orang kelebihan berat badan dan orang yang jarang keluar rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan