Suara.com - Orangtua disarankan tidak memaksa anak-anak yang masih dalam tahap belajar puasa di bulan Ramadhan untuk terlalu banyak makan saat sahur dan berbuka puasa. Meski selapar apapun, anak harus diajarkan untuk makan secukupnya dan secara perlahan.
"Beberapa perilaku kurang tepat yaitu mengharuskan anak untuk makan banyak saat sahur dan buka puasa, alasannya supaya kuat," kata dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A(K)., dalam webinar daring, Senin (12/4/2021).
Dokter Aryono menjelaskan, terlalu banyak makan, terutama saat baru berbuka puasa, justru bisa berdampak buruk bagi pencernaan anak.
"Perut jadi kembung kemudian bisa mengalami gangguan pencernaan. Untuk mencegah gejala itu, makanan bisa diberikan dalam dua kali yaitu pada saat buka dan malamnya (setelah salat tarawih)," imbuhnya.
Selama berpuasa, anak-anak tetap penting konsumsi makanan bergizi seimbang dan asupan air yang cukup. Dokter Aryono mengingatkan agar anak tidak diberi makanan terlalu tinggi gula, terutama jika berat badannya sudah obesitas. Juga tidak memberikan makanan tinggi garam.
"Karena bisa menyebabkan perasaan haus. Sehingga anak tidak tahan terhadap puasanya," ucapnya.
Untuk panduan makan sahur bagi anak-anak disarankan konsumsi karbohidrat kompleks seperti makanan roti dan sereal gandum. Jenis protein hewani juga sangat dianjurkan untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
"Protein hewani mengandung asam amino yang lengkap, dibutuhkan untuk pembentukan hormon pertumbuhan," jelas dr. Aryono.
Kemudian buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral juga dibutuhkan anak. Makanan tersebut harus tetap dalam konsep diet seimbang tetapi mengandung nutrien yang cukup, kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Super Praktis untuk Menu Buka Puasa
Meski berpuasa, kebutuhan cairan anak-anak tetap sama seperti hari biasa dan disesuaikan dengan berat badan. Dokter Aryono membagikan cara menghitung kebutuhan asupan air bagi anak sesuai berat badannya.
Berat badan <10 kg = 100 ml/kgBB
Berat badan 10-20 kg = 1000 + (BB-10) x 50 ml
Berat badan >20 kg = 1500 + (BB-20) x 20 ml
Contoh, jika anak memiliki berat badan 30 kg:
1500 + (30-20) x 20 = 1700 ml
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa