Suara.com - Mengonnsumsi nutrisi yang tepat adalah prioritas utama, agar puasa berjalan dengan lancar. Tak hanya ibadah saja, tubuh yang fit dan asupan makan juga perlu.
Pastikan kebutuhan zat gizi terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka, dan kurangi goreng-gorengan agar tubuh tetap bugar.
Dokter spesialis gizi klinik Dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp. GK memberikan nutrisi yang tepat selama puasa. Apa saja?
Pilihan menu sahur dan berbuka
Menurutnya, saat sahur disarankan mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi, protein, dan serat yang cukup, seperti alpukat. Selain itu kurangi makanan tinggi garam yang membuat haus selama puasa.
Ia juga menyarankan jangan terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, “30-40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup,” ungkapnya lewat keterangan rilis yang diterima Suara, Kamis (15/4/2021).
Ia mengatakan, saat berbuka puasa utamakan konsumsi buah-buahan, dan pastikan asupan serat makanan cukup. “Buah kurma sangat baik untuk menu berbuka puasa, begitu juga buah-buahan lainnya. Mengkonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik saat berbuka,” jelasnya.
Mengkonsumsi kurma selama berbuka, menurutnya bisa dicampur dengan oatmeal dan susu almond, juga kacang-kacangan agar protein lebih lengkap.
Pastikan asupan cairan
Baca Juga: Pria Soreang Buka Puasa dengan Bacol di Warung, Sampai Ketagihan
Ia mengatakan, saat puasa bisa saja tubuh dapat mengalami dehidrasi ringan sampai sedang. Karena itu, kurangi aktivitas berat yang dilakukan di luar rumah, dan hindari panas matahari. “Pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur. Mayoritas kebutuhan cairan sebaiknya dipenuhi saat berbuka hingga menjelang tidur,” papar Dr. Tirta Prawita Sari.
Ia melanjutkan, saat sahur penuhi cairan sekitar 750 mililiter, dan jangan minum terlalu banyak. “Minumlah secara bertahap, dan basahi wajah dan kulit lainnya agar kulit tidak kering,” jelasnya.
Konsumsi kafein tidak masalah
Dr. Tirta Prawita Sari mengatakan, bagi yang suka kopi tidak masalah untuk dikonsumsi selama Ramadhan. Tapi, ia menyarankan agar dikurangi jumlah konsumsinya. “Jika Anda biasa mengkonsumsi kopi sebanyak dua sendok teh, dapat dikurangi menjadi satu sendok teh,” ungkapnya.
Ia melanjutkan untuk hati-hati jika mengkonsumsi kopi saat sahur, karena dapat berpotensi memberi efek diuresis (peningkatan produksi urin dari efek kafein) yang menyebabkan dehidrasi.
“Jika tidak perlu minum kopi, tidak perlu minum saat sahur,” sarannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?