Suara.com - Selama ini narsisme telah menjadi istilah untuk menggambarkan orang-orang yang sombong, terobsesi dengan diri sendiri, dan ingin menjadi pusat perhatian.
Tapi sebenarnya masih banyak lagi hal yang belum terungkap, termasuk bahwa narsisme terbagi menjadi tiga jenis.
Secara umum, seseorang yang narsis memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk dikagumi, rasa berhak, dan pikiran konstan tentang menjadi lebih baik daripada orang lain, apakah itu berarti lebih sukses atau lebih dicintai.
"Ekspresi menyeluruh dari tipe kepribadian ini adalah obsesi terhadap diri sendiri yang mencegah keintiman dengan orang lain," kata Paul Hokemeyer, PhD, psikoterapis, dilansir Health.
Orang narsisis terbagi dalam dua kategori besar, yakni muluk, rentan, dan gangguan kepribadian narsistik.
1. Narsisme muluk
Seorang narsisme muluk-muluk memiliki harga diri yang tinggi, kecenderungan untuk melebih-lebihkan kemampuan mereka, dan kebiasaan mencoba memanipulasi atau mengontrol orang lain.
Mereka akan memunculkan ilusi positif tentang diri mereka sendiri, sambil secara bersamaan mencoba menyembunyikan informasi apa pun yang membuat mereka terlihat tidak menyenangkan.
2. Narsisme yang rentan
Baca Juga: Tes Kepribadian: Seberapa Level Narsis dalan Dirimu?
Tidak seperti seorang narsisis yang 'agung', narsisis yang rentan bukanlah pemimpin. Orang narsisis yang rentan adalah orang yang tidak aman, tertutup, dan memiliki harga diri yang rendah.
"Seseorang yang berpikir bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan khusus, tetapi tidak agresif dalam memenuhi kebutuhan mereka," ujar W. Keith Campbell, PhD, profesor psikologi di University of Georgia.
3. Gangguan kepribadian narsistik (NPD)
Gejala narsistik yang ekstrim diklasifikasikan sebagai gangguan kepribadian narsistik, atau yang oleh beberapa orang disebut 'narsisme patologis'.
"Orang-orang ini mementingkan diri sendiri, manipulatif, dan eksploitatif dalam hubungan. Mereka kekurangan kasih sayang dan empati dan percaya bahwa mereka lebih unggul dari semua orang," jelas Hokemeyer.
Menurut DSM-5 (manual gangguan mental yang digunakan para ahli untuk membuat diagnosis) orang dengan NPD menampilkan lima atau lebih ciri-ciri berikut:
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru