Suara.com - Kita tentu pernah menduga orang yang sering menghela napas artinya ia sedang stres berat. Tapi faktanya justru sebaliknya.
Berdasarkan temuan baru yang terbit di Journal of Personality Research, orang yang sering menghela napas cenderung lebih sedikit mengalami gejala stres dibanding mereka yang jarang melakukannya.
Penelitian yang menggunakan perangkat seluler untuk menangkap desahan ini meragukan klaim bahwa sering menghela napas merupakan indikator umum dari keadaan emosi negatif.
Menyadur Psychology Post, penulis studi Alexander Danvers dari University of Arizona yang mengelola blog Psychology Today, meminta 510 peserta membawa perangkat seluler dengan aplikasi terpasang untuk merekam suara di sekitar orang tersebut sepanjang hari.
Para peserta juga sebelumnya sudah menyelesaikan penilaian psikologis tentang depresi, kecemasan, kesepian, stres, dan kelelahan.
Tetapi Danvers dan rekan-rekannya tidak menemukan bukti bahwa lebih sering menghela napas dikaitkan dengan tingkat emosi negatif yang tinggi. Sebaliknya, di antara peserta pria, orang yang lebih sering mendesah dikaitkan dengan rendahnya gejala depresi dan kurangnya rasa kesepian.
"Ini berbeda dengan pernyataan yang kami lihat di forum psikologi, di mana dokter dan kolumnis cenderung mengatakan banyak menghela nafas berarti seseorang tidak bahagia atau berurusan dengan penyakit mental," kata Danvers.
Meski frekuensi menghela napas tidak terkait dengan tingkat stres secara keseluruhan, masih ada kemungkinan perubahan dalam diri seseorang pada frekuensi menghela napas bisa menjadi tanda perubahan suasana hati tertentu.
"Masih mungkin jika seseorang banyak atau sedikit menghela napas dari biasanya, orang tersebut merasa lebih stres pada saat tertentu," imbuhnya.
Baca Juga: Menonton Program TV soal Keindahan Alam Dapat Mengurangi Emosi Negatif
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis