Suara.com - Bingung mengolah apa untuk menu sahur dan buka puasa hari ini? Coba masukkan jamur pangan dalam menu harian Ramadhan Anda.
Dikatakan pengajar di Faculty of Food Science and Nutrition Indonesia International Institute For Life Sciences (i3L) Ritchie Rahardja, jamur pangan memiliki banyak manfaat dan kaya gizi yang tidak kalah tinggi dibandingkan dengan ragam jenis sayuran lainnya.
Jamur pangan juga memiliki kandungan kalori yang rendah dan dipercaya sangat baik untuk dijadikan sumber makanan dengan kadar lemak yang rendah.
Kekinian, studi terbaru yang diterbitkan dalam Food & Nutrition Research mengungkap bahwa jamur menjadi makanan yang kaya nutrisi dan baik untuk ditambahkan ke dalam pola makan sehari-hari.
"Jamur juga memiliki kandungan serat dan berbagai nutrisi, seperti vitamin B2, B3, B5, dan B9, fosfor, vitamin D, selenium, tembaga, dan kalium dengan kadar yang agak tinggi. Selain itu, kandungan serat, antioksidan, dan ergosterol yang dimiliki oleh jamur juga dapat membantu meningkatkan Kesehatan manusia," ungkap Ritchie dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (28/4/2021).
Ia menambahkan banyak jenis-jenis kandungan jamur yang baik untuk tubuh seperti kandungan zat polisakarida (serat, seperti beta-glukan) dan senyawa antioksidan, seperti polifenol dan karotenoid, yang dapat membantu meningkatkan aktivitas antiinflamasi dan antikanker di dalam tubuh manusia.
"Hal ini dikaitkan juga dengan meningkatnya aktivitas sel imunitas dan leukosit untuk mencegah, bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker pada kondisi penelitian in vitro dan hewan. Selain itu, kandungan polisakarida dari jamur dapat berperan sebagai prebiotik yang berguna untuk meningkatkan kesehatan bakteri di usus kita," tutur Ritchie.
Beberapa tipe jamur juga mengandung ergosterol yang kemudian dapat diubah menjadi vitamin D jika terkena sinar ultraviolet. Salah satu kelebihan unik dari konsumsi jamur adalah dapat mencegah kerusakan kognitif.
Ritchie mengatakan, lewat sebuah penelitian di China pada tahun 2019 memperlihatkan bahwa konsumsi 300 gr jamur per minggu pada manusia berusia 60 tahun atau lebih dapat menurunkan risiko terkena kerusakan kognitif di kemudian hari dibandingkan dengan yang hanya mengkonsumsi sekitar 150 gr jamur per minggu.
Baca Juga: Doa Puasa Hari ke 18 Ramadhan, Bacaan Latin dan Maknanya
Maka bila kita mengikutsertakan jamur dalam diet harian, maka kita akan mendapatkan keuntungan tambahan bagi kesehatan. Apalagi sangat jarang ditemukan adanya efek buruk yang diakibatkan oleh mengonsumsi jamur setiap harinya.
Kemungkinan kecil efek buruk yang ditimbulkan dapat berupa reaksi alergi, terutama bagi orang-orang yang sudah diketahui memiliki alergi pernafasan terhadap spora jamur.
Jamur dapat diolah dan ditambahkan dalam berbagai menu mulai dari sup, ditumis, pepes, hingga dijadikan camilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!