Beberapa spesialis sekarang percaya kelenjar ini memainkan peran penting dalam membantu menghasilkan cairan, terlepas dari squirting.
"Berbagai tingkat perkembangan anatomi dan ukuran kelenjar ini pada setiap orang mungkin menjelaskan mengapa beberapa wanita mengalami ejakulasi (squirting) secara dramatis, sedangkan yang lainnya tidak," kata pendidik seks Samantha Evans.
Cairan yang keluar selama squirting juga memiliki warna yang berbeda dengan urin.
"Umumnya cairan yang keluar cenderung bening, tidak kuning, dan tidak bau atau rasa yang sama seperti urine. Sebagai mantan perawat, saya sering bertemu dengan urine dan menurut saya itu bukan hal yang sama," sambungnya.
Secara anekdot, banyak wanita yang juga berpikir cairan squirting bukanlah urin.
"Ada saat-saat di mana saya squirting dan masih butuh buang air kecil setelahnya," kata Hazel (30).
Para ilmuwan bahkan berpendapat bahwa squirting mungkin bertujuan untuk membuat wanita buang air kecil tanpa rasa sakit setelah berhubungan seks.
Beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa cairan ejakulasi dapat mengeluarkan bakteri berbahaya selama hubungan seksual, mencegah infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Tanpa Obat, Ini Tips Tahan Ejakulasi Agar Tidak Cepat Keluar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif