Suara.com - Bagi wanita, istilah squirting saat melakukan kegiatan seksual, baik bersama pasangan maupun sendiri, mungkin bukan hal yang baru. Beberapa wanita dapat mengalaminya, sedangkan yang lain tidak.
Meski terdengar umum, beberapa wanita sebenarnya masih bingung. Sebenarnya cairan apa yang keluar? Apakah itu 'sperma' wanita atau justru urine?
Berdasarkan Medical News Today, squirting atau keluarnya cairan dari uretra saat melakukan kegiatan seksual merupakan bentuk dari ejakulasi wanita.
Hal ini dapat terjadi ketika wanita tersebut terangsang. Tetapi belum tentu squirting ada hubungannya dengan orgasme.
Ada dua jenis ejakulasi wanita, yakni:
- Cairan squirting, yaitu cairan yang biasanya tidak berwarna dan berbau, dan terjadi dalam jumlah banyak.
- Cairan ejakulasi, cairan jenis ini elbih mirip seperti air mani pria, kental dan warnanya seperti susu.
Tapi kandungan sebenarnya dari cairan ini masih menjadi perdebatan.
Dalam sebuah studi 2014, beberapa wanita diminta untuk buang air kecil sebelum melakukan aktivitas seksual. Kemudian, mereka menjalani pemindaian ultrasound (USG) untuk membuktikan bahwa kandung kemih mereka kosong.
Setelah peserta menjadi bergairah, mereka menjalani USG kedua. Peneliti menemukan kandung kemih para wanita sudah kembali terisi dengan banyak cairan.
Pada USG ketiga setelah para wanita ini squirting, kandung kemih terlihat kosong, yang menunjukkan cairan yang dikeluarkan selama aktivitas seksual berasal dari sumber ini dan kemungkinan besar itu adalah urine.
Baca Juga: Tanpa Obat, Ini Tips Tahan Ejakulasi Agar Tidak Cepat Keluar
"Squirting mungkin berasal dari kandung kemih, karena tidak ada struktur lain di dalam area anatomi wanita yang mampu menahan cairan sebanyak itu, atau mendorongnya dengan kekuatan sebanyak itu," ujar apoteker Abbas Kanani, dilansir BBC.
"Saat orgasme, otot-otot mengendur dan membuat sulit menahan kencing, sehingga cairan dikeluarkan melalui uretra," sambungnya.
Namun, sebuah analisis ilmiah tentang cairan tersebut yang dilakukan oleh seksolog Amerika Beverly Whipple pada awal 1980-an menunjukkan, urea dan kreatin (unsur kimia dari urine) berada dalam kadar rendah dalam cairan yang dikeluarkan saat squirting.
Peneliti juga mendeteksi adanya zat tambahan, yakni antigen khusus prostat atau PSA.
Pada pria, PSA diproduksi oleh prostat. Tetapi tubuh wanita juga sebenarnya mengandung jaringan prostat, struktur yang dikenal sebagai kelenjar Skene atau kelenjar paraurethral.
Letaknya di dinding depan vagina, dan beberapa studi menunjukkan jaringan tersebut mengalir melalui aluran ke ujung bawah uretra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif