Suara.com - Sejumlah kematian usai vaksinasi virus Corona dikaitkan dengan penggunaan vaksin tertentu. Yang terbaru, Tria Fauqi Virdaus meninggal dunia usai mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Terkait hal ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, menjelaskan bahwa kematian-kematian tersebut tidak berhubungan dengan vaksin yang digunakan.
Dalam catatannya, ada tiga kasus kematian usai vaksinasi. Penyebab kematian ketiganya pun berbeda-beda mulai dari infeksi yang sudah terlanjur berat hingga radang paru.
"Ada tiga kasus, di mana satu kasus mengalami infeksi Covid-19 yang berat, kasus kedua radang paru, juga kematian usai vaksinasi yang dialami oleh Trio," ungkapnya pada acara Perkembangan Seputar Vaksinasi Covid-19.
Ia menegaskan kembali bahwa ketiga kematian tersebut tidak disebabkan oleh penggunaan vaksin tertentu, baik Sinovac maupun AstraZeneca.
"Kejadian yang sifatnya serius dan fatal tidak ada hubungannya dengan vaksinasi, baik itu AstraZeneca maupun Sinovac," tegasnya.
dr Nadia menjamin keamanan vaksin, yang menurutnya sudah diuji keamanannya oleh Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan juga Komnas KIPI.
Terkait vaksin AstraZeneca, dr Nadia mengatakan penghentian penggunaan sementara batch CTMAV547 masih dilakukan. Vaksin pun masih menjalani pengujian oleh Badan POM.
"Kita melakukan penundaan sementara vaksin AstraZeneca, bukan menarik ya. Tapi hanya satu batch saja karena perlu dilakukan pengujian kembali untuk memastikan," paparnya.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19: Indonesia Siap Hadapi Lonjakan Kasus Corona Dua Bulan ke Depan
Indonesia sendiri telah menerima vaksin AstraZeneca sebanyak 3,8 juta dosis. Karena itu ia terus berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu untuk vaksinasi.
"Ini merupakan proses investigasi terkait adanya KIPI. Kita tahu batch tersebut bagian dari jumlah vaksin AstraZeneca yang kita terima sebanyak 3,8 juta. Artinya, masyarakat tidak perlu khawatir, karena ini upaya pemerintah dalam rangka menjamin keamanan dan kehati-hatiannya, sehingga kita menunda dulu distribusinya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien