Suara.com - Penyebaran kasus Covid-19 di India sempat meledak pada beberapa waktu lalu. Bahkan ditemukan varian baru yang disebut triple mutant atau 'Varian mutan rangkap tiga' (juga disebut sebagai 'strain Bengal') dilaporkan lebih menular daripada strain lainnya.
Laporan menunjukkan bahwa meski varian ini sebagian besar beredar di Benggala Barat, itu juga telah terdeteksi dalam sampel dari Delhi dan Maharashtra.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan triple mutant itu?
Dilansir dari India Today, seperti namanya, 'triple mutant terbentuk ketika tiga mutasi virus bergabung untuk membentuk varian baru. Dalam hal ini, ketiga mutasi tersebut adalah:
- Penghapusan dan dua perubahan protein lonjakan
- Penghapusan H146 dan Y145
- Mutasi pada E484K dan D614G pada protein lonjakan
'Varian mutan rangkap tiga' adalah garis keturunan kedua virus SARS-CoV-2 yang diidentifikasi di India. Itu disebut 'B.1.618', dan sebagian besar beredar di Benggala Barat.
Sebelumnya, 'varian mutan ganda' dari virus terdeteksi di India. Secara resmi dinamai 'B.1.617'.
Menjelaskan strain baru, Vinod Scaria, seorang peneliti di Institut Genomic and Integrative Biology (CSIR-IGIB) yang berbasis di Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri urutan paling awal dari varian ini diisolasi pada 25 Oktober tahun lalu dalam sampel yang dikumpulkan dari seorang pasien di Benggala Barat.
Meski garis keturunan varian ini terutama ditemukan di India, anggota garis keturunan juga telah ditemukan di AS, Singapura, Swiss, dan Finlandia.
Seberapa cepat varian ini menyebar?
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Perum Polri Gowok Kebakaran hingga Pasien Covid-19 Kabur
Menurut Vinod Scaria, proporsi 'Varian mutan rangkap tiga' telah "bertumbuh secara signifikan" dalam beberapa bulan terakhir di Benggala Barat. Namun dia menambahkan bahwa masih banyak yang tidak diketahui" tentang varian ini dan studi lebih lanjut tentang itu diperlukan.
Dalam sebuah laporan, The Hindu mengatakan 'Varian mutan rangkap tiga' mungkin terdiri dari "sebanyak 15 persen" genom di Benggala Barat antara Januari dan Maret tahun ini.
Tapi seberapa berbahayakah varian ini?
Hingga saat ini masih belum ada penelitian yang memadai untuk menjawab. Namun, para ahli mengatakan varian virus Covid-19 ini lebih menular dibandingkan varian lainnya.
Dalam sebuah wawancara dengan NDTV, Dr Madhukar Pai, profesor epidemiologi di Universitas McGill, mengatakan, "Ini adalah varian yang lebih menular. Ini membuat banyak orang sakit dengan sangat cepat."
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn