Suara.com - Kabar pemain bola Christian Eriksen yang mendadak jatuh di pinggir lapangan sempat ramai dibicarakan. Kejadian itu berlangsung ketika pertandingan laga Euro 2020 Denmark vs Finlandia.
Ada dugaan bahwa pemain sepak bola ini mengalami henti jantung. Dihubungi oleh Suara.com baru-baru ini, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Michael Triangto, Sp. KO, kondisi itu bisa terjadi karena adanya gangguan pada jantung.
Selain itu, kurangnya aliran darah pada jantung juga membuat seorang mengalami serangan jantung. Ia juga menambahkan, bahwa sebab lain seorang mengalami henti jantung salah satunya ialah terjadi pendaraha.
“Misal ada orang di tusuk dan pendarahan, jantungnya kena nggak? Enggak, tapi dia mati dan jantungnya berhenti. Dan itu bukan jantung, tapi pendarahan di tempat lain. Sehingga darah yang kurang, jantung tidak bisa memompa lagi karena bocor,” katanya lebih lanjut.
Diungkapnya lebih lanjut, saat atlet melakukan latihan olahraga maka otot jantung akan lebih banyak bekerja keras. Sehingga, risiko ini bisa membahayakan kesehatan.
Tidak hanya itu, latihan yang dipaksa bisa membuat pompa jantung berkontraksi keras. Sehingga, denyut jantung dan tekanan darah juga ikut meningkat.
Kabar pemain bola Christian Eriksen yang mendadak jatuh di pinggir lapangan sempat ramai dibicarakan. Kejadian itu berlangsung ketika pertandingan laga Euro 2020 Denmark vs Finlandia.
Ada dugaan bahwa pemain sepak bola ini mengalami henti jantung. Dihubungi oleh Suara.com baru-baru ini, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Michael Triangto, Sp. KO, kondisi itu bisa terjadi karena adanya gangguan pada jantung.
Selain itu, kurangnya aliran darah pada jantung juga membuat seorang mengalami serangan jantung. Ia juga menambahkan, bahwa sebab lain seorang mengalami henti jantung salah satunya ialah terjadi pendaraha.
Baca Juga: Christian Eriksen Kemungkinan Tak Bisa Main Bola Lagi
“Misal ada orang di tusuk dan pendarahan, jantungnya kena nggak? Enggak, tapi dia mati dan jantungnya berhenti. Dan itu bukan jantung, tapi pendarahan di tempat lain. Sehingga darah yang kurang, jantung tidak bisa memompa lagi karena bocor,” katanya lebih lanjut.
Diungkapnya lebih lanjut, saat atlet melakukan latihan olahraga maka otot jantung akan lebih banyak bekerja keras. Sehingga, risiko ini bisa membahayakan kesehatan.
Tidak hanya itu, latihan yang dipaksa bisa membuat pompa jantung berkontraksi keras. Sehingga, denyut jantung dan tekanan darah juga ikut meningkat.
Dilansir dari Healthline, sejumlah faktor dapat menyebabkan serangan jantung mendadak. Dua yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan atrium.
Jantung memiliki empat ruang. Dua ruang bawah adalah ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel, bilik-bilik ini bergetar di luar kendali. Hal ini menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis. Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien, yang sangat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah berhenti sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Penyebab paling sering dari henti jantung adalah fibrilasi ventrikel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat