Suara.com - Teh memang telah menjadi salah satu minuman yang mempromosikan kesehatan. Penelitian mengatakan bahwa peminum teh biasa menikmati hidup lebih lama dengan sehat dan cenderung tidak mengembangkan penyakit kronis.
Melansir dari Times of India, teh bukan hanya minuman yang menyegarkan tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Teh mengandung antioksidan yang memberi manfaat bagi kesehatan. Untuk meningkatkan manfaat kesehatan, berikut empat jenis teh yang bisa membuat Anda menjadi lebih sehat, antara lain:
1. Teh hijau
Teh hijau mengandung antioksidan yang disebut katekin di mana bermanfaat untuk menenangkan peradangan dan mencegah penyakit kronis seperti kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
Antioksidan ini juga memecah plak protein yang berpotensi berbahaya sehingga bisa menurunkan risiko pengembangan aterosklerosis yang dapat menyebabkan pembekuan darah sehingga menjadi faktor risiko stroke.
2. Teh kamomil
Teh kamomil adalah minuman yang mengandung antioksidan kuat dan sifat antibakteri. Teh ini dikenal karena efek menenangkannya yang membantu tidur dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Teh kamomil juga membantu menenangkan saraf dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Antioksidan yang ada dalam teh ini dikenal untuk melawan beberapa jenis kanker.
3. Teh jahe
Baca Juga: Aktor Gary Iskak Sakit Kanker Hati, Begini Kondisinya
Jahe telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melawan penyakit dan mengobati penyakit. Teh ini efektif untuk menenangkan mabuk perjalanan.
Teh jahe memiliki senyawa yang disebut gingerol yang digunakan dalam terapi untuk melindungi terhadap penyakit seperti kanker, tekanan darah dan diabetes. Ini juga jadi alternatif yang baik untuk obat antimual bagi mereka yang tidak bisa minum obat ini.
4. Teh peppermint
Teh peppermint dikenal karena memiliki manfaat untuk pencernaan. Teh peppermint memiliki senyawa yang disebut mentol di mana dapat membantu dalam mengendurkan saluran usus dan mengurangi kembung.
Teh peppermint sarat dengan sifat antibakteri, antioksidan dan antivirus yang dapat membantu memerangi kanker. Ini juga dikenal sebagai pengobatan jangka pendek yang efektif untuk menghilangkan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif