Suara.com - Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Mereka nantinya akan menerima vaksin Moderna yang didapat dari Amerika Serikat.
Saat ini umumnya setiap orang akan mendapatkan vaksin Covid-19 dengan dua dosis. Lantas, apakah kita akan butuh vaksin Covid-19 dosis ketiga?
Dilansir dari Times of India, penelitian yang dilakukan selama beberapa bulan sebelumnya telah menetapkan bahwa menunda dosis kedua vaksin Oxford-Astrazeneca memberikan respons kekebalan yang lebih kuat dan membuat vaksin bekerja lebih efektif.
Menurut pengamatan klinis yang lebih baru, kemungkinan vaksin Covid-19 dosis ketiga, yang dapat diberikan secara tertunda juga akan bekerja untuk meningkatkan kekebalan dan tingkat kemanjuran vaksin terhadap Covid-19.
Studi yang menganjurkan manfaat penundaan dosis lanjutan dilakukan oleh Universitas Oxford, yang merupakan kelompok utama di balik pengembangan vaksin.
Pengamatan klinis, studi lanjutan yang menarik menetapkan bahwa dari semua vaksin, vaksin mRNA, seperti yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNtech dan Moderna dapat memberikan kekebalan seumur hidup terhadap virus corona dengan jadwal pemberian dosis yang teratur.
Sementara vaksin Astrazeneca telah terbukti efektif melawan strain mutan dan melewati standar keamanan vaksin WHO, vaksin ini memiliki kemanjuran yang kurang efektif dibandingkan dengan vaksin lain dan menawarkan peluang perlindungan yang lebih sedikit hanya dengan satu dosis vaksin.
Namun, studi Oxford, yang belum dipublikasikan, telah mengamati bahwa membagikan dosis ketiga vaksin menawarkan respons kekebalan yang jauh lebih kuat dengan vaksinasi dan mengarah pada peningkatan 'substansial' dalam antibodi yang tidak membahayakan kekebalan.
Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa vaksin tersebut juga menawarkan tingkat respons dan perlindungan kekebalan yang sama ketika dosis kedua vaksin diberikan 10 bulan kemudian.
Baca Juga: 30 Ribu Pelajar Bakal Divaksinasi, 20 Ribu Warga Bisa Vaksin Lewat Door to Door
Secara keseluruhan, para peneliti telah menganjurkan pemberian dosis COVID-19 potensial ketiga.
Selain itu, juga telah dipelajari bahwa efek samping vaksin cenderung lebih dapat ditoleransi dengan baik, dengan insiden efek samping yang lebih rendah dilaporkan pada dosis vaksin kedua dan ketiga.
Lalu akankah kita butuh dosis ketiga?
Studi Oxford, yang belum ditinjau, adalah yang pertama dari studi sejenis tentang penggunaan dan kemampuan kerja dosis vaksin ketiga (tambahan), yang juga dapat berfungsi sebagai suntikan vaksin.
Meski ada kekhawatiran varian of concern (VOC) dan strain mutan yang lebih baru mulai berperan, ahli virologi dan ahli epidemiologi semakin mendesak perlunya suntikan vaksin COVID-19 untuk memastikan antibodi yang dihasilkan vaksin.
Ini nantinya menjadi faktor pendorong untuk kekebalan kawanan tidak berkurang, dan sebaliknya cukup mampu untuk memberikan kekuatan kekebalan tambahan terhadap jenis virus yang mematikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
Terkini
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!