Suara.com - Indonesia resmi akan menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-Biontech setelah mendapat Emergency Use Authorisation dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM).
Ketua Badan POM (BPOM) menyebut, pemberian izin pakai darurat itu telah mengutamakan aspek mutu dan keamaman.
"Berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi usia 16 tahun ke atas adalah 95,5 persen dan pada remaja usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," kata Penny dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).
Dari hasil uji coba Fase 3 Pfizer-Biontech dibuktikan bahwa anak berusia 12 hingga 15 tahun, peserta yang menerima suntikan mengembangkan tingkat antibodi yang lebih tinggi terhadap virus corona dibandingkan dengan peserta anak berusia 16 hingga 25 tahun. Sehingga tingkat antibodi itu membuat vaksin dengan kemanjuran lebih tinggi.
Dikutip dari Science News, tak satu pun dari 1.131 remaja 12-15 tahun yang divaksinasi Pfizer mengalami gejala Covid-19. Sementara ditemukan 18 kasus di antara 1.129 peserta usia 16-25 tahun.
Menurut Colleen Kelley, dokter penyakit menular di Emory University, Atlanta, efikasi yang tinggi terhadap remaja akan sangat membantu untuk mengakhiri pandemi.
"Itu karena anak-anak di bawah 12 tahun tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus corona dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan menularkannya kepada orang lain," katanya.
Sementara itu terkait efek sampingnya, dikutip dari situs resmi Pfizer disebutkan bahwa hasil studi klinis menunjukan reaksi merugikan hanya terjadi pada peserta berusia 16 tahun ke atas.
Efek samping berupa nyeri di tempat suntikan (84,1 persen), kelelahan (62,9 persen), sakit kepala (55,1 persen), nyeri otot (38,3 persen), menggigil (31,9 persen), nyeri sendi (23,6 persen), demam (14,2 persen), pembengkakan di tempat suntikan (10,5 persen), kemerahan di tempat suntikan (9,5 persen), mual (1,1 persen), malaise (0,5 persen), dan limfadenopati (0,3 persen).
Baca Juga: Dorong Hotel Jadi Tempat Isoman, Serikat Buruh: Tenaganya Bisa dari Korban PHK
Karena itu, untuk keselamatan penggunaan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AmerikaSerikat merekomendasikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan vaksin Pfizer-Biontech:
- Jangan berikan Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 kepada individu yang diketahui memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen Pfizer-BioNTech vaksin Covid-19.
- Pantau penerima Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk terjadinya efek samping langsung.
- Orang dengan imunokompromais, termasuk individu yang menerima terapi imunosupresan, mungkin memiliki respons imun yang berkurang terhadap Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
- Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mungkin tidak melindungi semua penerima vaksin.
- Reaksi alergi parah, termasuk anafilaksis, telah dilaporkan setelah Pfizer-
Vaksin BioNTech Covid-19 selama vaksinasi massal di luar uji klinis. - Reaksi merugikan tambahan, beberapa di antaranya bisa saja serius, mungkin menjadi lebih jelas seiring meluasnya penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
- Belum cukup data yang tersedia dalam memberikan Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 kepada ibu hamil dan bayi uang masih menerima ASI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial