Suara.com - Negara Brunei Darussalam berhasil menekan laju penularan Covid-19 secara lokal di negaranya. Hal itu terbukti dari tidak ada kasus lokal yang dilaporkan Brunei Darussalam selama setahun lebih, tepatnya 437 hari.
Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam mencatat, kasus lokal terakhir kali dilaporkan pada 6 Mei 2020. Sejak saat itu, 142 kasus impor Covid-19 telah dilaporkan negara tersebut hingga hari ini.
"Kasus Covid-19 terakhir dilaporkan pada 6 Mei 2020. Sedangkan jumlah kasus impor sejak infeksi lokal terakhir sebanyak 142 kasus. 760 orang menjalani isolasi wajib, sementara 22.003 telah menyelesaikan isolasi mereka sejak Maret 2020," kata Kemenkes setempat dikutip dari situs resminya, Minggu (18/7/2021).
Selama Januari 2020, Brunei Darussalam juga telah lakukan tes laboratorium Covid-19 sebanyak 147.420 sampel. Di antara negara Asia Tenggara, jumlah kasus Covid-19 Brunei Darussalam juga menjadi yang paling sedikit, yakni 283 kasus. Kasus baru yang dilaporkan hanya berasal dari infeksi impor yang datang dari luar negeri.
Sejak Sabtu (17/7), negara berpenduduk 441 ribu itu juga tidak melaporkan kasus baru sama sekali, baik lokal juga kasus impor.
Dari 283 kasus Covid-19 di Brunei Darussalam, 3 orang di antaranya meninggal dunia, 260 kasus telah sinyatakan sembuh. Sehingga tersisa, 20 kasus aktif yang masih positif Covid-19 dan menjalani perawatan di Pusat Isolasi Nasional.
"Semuanya dalam kondisi stabil," kata Kemenkes Brunei Darussalam.
Brunei Darussalam juga telah lakukan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakatnya. Dikutip dari The Star, hingga 16 Juli 2021, Brunei Darussalam telah memvaksinasi setidaknya satu dosis kepada 106.086 penduduknya atau 23,4 persen dari jumlah populasi.
Sementara itu, baru 19.125 orang atau 4,2 persen telah diberikan dua dosis vaksin Covid-19.
Baca Juga: Meski Kewalahan, IDI Yakin Indonesia Belum Butuh Bantuan Tenaga Kesehatan dari Luar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis