Suara.com - Isolasi mandiri atau isoman biasanya dilakukan oleh pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala sama sekali atau hanya gejala ringan. Akan tetapi, keputusan isolasi mandiri tersebut tidak disarankan dilakukan atas inisiatif pasien sendiri.
Dokter RSUP Fatmawati, Jakarta, dr. Jerry Nasaruddin, Sp.PD, mengatakan bahwa keputusan pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri harus atas arahan dokter.
"Yang menentukan kondisi tersebut adalah dokter supaya memang benar-benar kondisinya itu bukan masuk dalam kategori sedang, berat, ataupun kritis. Karena ada beberapa yang melakukan isolasi mandiri atas inisiatif sendiri ataupun keluarga, padahal kondisinya masuk dalam kategori berat bahkan sampai kritis," kata dokter Jerry saat siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (19/7/2021).
Meski pasien tidak bergeja atau hanya ringan, tetap harus dipantau selama melakukan isolasi mandiri, lanjut dokter Jerry. Menurutnya, monitoring perlu dilakukan untuk memastikan kondisi pasien tidak berkembang menjadi sedang maupun berat selama isoman di rumah.
Dokter Jerry menyampaikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan isolasi mandiri. Yakni, hal pertama bahwa pelaksanaan isoman memang diputuskan dan hasil diskusi dengan dokter. Kedua, isolasi mandiri ditujukan untuk menjaga pasien jadi lebih sehat dan mencegah virus menyebar ke anggota keluarga lain.
"Jadi lakukan isolasi mandiri di kamar terpisah, sebisa mungkin kamar mandi juga terpisah. Semuanya tidak kontak dengan anggota keluarga lain. Kemudian isolasi mandiri harus terpantau. Artinya pasien harus memantau, memonitoring saturasi oksigen setiap hari minimal 3 kali dalam sehari, melakukan pemeriksaan saturasi, yang kurang dari 95 maka segeralah ke rumah sakit karena kondisinya dikhawatirkan jatuh ke kondisi lebih berat," tuturnya.
Selain itu juga, pasien harus mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran yang telah diresepkan dokter. Juga tentunya lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, sebisa mungkin berjemur ketika pagi hari.
"Hal ini menjadi penting untuk pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah," pungkasnya.
Baca Juga: Wanita Diintip Tetangga saat Isolasi Mandiri Covid-19, Tinggalkan Ini dari Balik Pagar
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital