Suara.com - Orang-orang yang mengalami gejala jangka panjang Covid-19hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi. Hal ini dinyatakan oleh hasil dari Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).
Melansir dari Independent, survei ONS antara 7 April hingga 13 Juni mengungkapkan bahwa 6,2 persen orang dewasa melaporkan bahwa mereka mungkin mengalami gejala Covid-19 jangka panjang (Long Covid).
Dari jumlah tersebut, hampir sepertiga (30 persen) mengatakan mereka mengalami gejala depresi moderat hingga berat dalam dua minggu terakhir. Sementara seperempat (25 persen) mengatakan mereka telah mengalami beberapa bentuk kecemasan.
ONS mensurvei hampir 40.000 orang berusia 16 tahun ke atas di Britania Raya untuk menghasilkan temuan mereka, dengan 3,6 persen menyatakan bahwa mereka menderita gejala Covid-19 jangka panjang, sementara 2,6 persen mengatakan mereka tidak yakin.
Dari jumlah tersebut, lebih dari setengah (57 persen) mengatakan bahwa gejala Covid-19 jangka panjang telah secara negatif mempengaruhi kesejahteraan mereka, sementara 39 persen mengatakan kemampuan mereka untuk berolahraga telah terpengaruh.
"Meskipun tidak ada definisi tunggal dari gejala Covid-19 jangka panjang, namun konsidi inikemungkinan mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda dan menunjukkan dampak potensial pada kesehatan fisik," kata Tim Vizard, pejabat penelitian ONS.
"Penelitian hari ini menyoroti potensi kesehatan mental masyarakat yang dipengaruhi gejala Covid-19 jangka panjang," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan