Suara.com - Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Data terakhir mencatat bahwa kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 107 ribu jiwa.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 1000 tenaga kesehatan meninggal karena penyakit yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Menanggapi hal tersebut, Dekan sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Fahrial Syam menyarankan bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah signifikan dari hulu sampai hilir sehingga bisa menekan angka kematian.
"Saat ini jumlah kasus baru sudah menurun, BOR untuk ruang isolasi sudah mulai nenurun, tetapi BOR ICU masih tinggi, masih banyak kasus-kasu yang memang dalam kondisi berat dan hanya tegantung pada ventilator," kata Dekan FKUI itu dalam keterangannya pada Suara.com, Selasa, (10/8/2021).
Ari Fahrial mengingatkan bahwa kejadian di bulan Juli 2021 tidak boleh berulang. Seperti diketahui, 30 persen kasus kematian pada dokter dari total dokter meninggal selama 16 bulan ini terjadi pada bulan Juli 2021.
"Kami rekan seangkatan kehilangan, Universitas kehilangan alumni-alumni terbaiknya, Indonesia kehilangan dokter-dokter terbaiknya, apakah hal ini akan terus terjadi...mustinya tidak boleh terjadi lagi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa hal itu salah satunya jga disebabkan karena kasus yang tidak terkendali. Sehingga intalansi gawat darurat akan dipenuhi oleh pasien dan dan ini akan berdampak juga buat para tenaga kesehatan termasuk para dokter.
"Tidak boleh terulang ratusan dokter meninggal di bulan Juli 2021. Untuk pemerintah kami minta law enforcement tanpa tebang pilih untuk pelanggar protokol kesehatan," kata Ari.
Sementara, untuk masyarakat Ari berpesan bahwa untuk jangan pernah lagi berpikir Covid-19 ini konspirasi dan menuduh dokter meng-covid-19-kan pasien.
Baca Juga: Dukung Kartu Vaksin Syarat Akses Tempat Umum, GIPI DIY Minta Komitmen Pemerintah
"Penyakit ini nyata di depan mata, bantu kami untuk tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan,' kata Ari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan