Suara.com - Hampir setiap orang tentu pernah mengalami luka luar akibat suatu hal. Bisa karena goresan benda tajam, jatuh, atau penyebab-penyebab lainnya. Namun mungkin anda belum tahu penyebab luka tidak lekas kering.
Kecepatan penyembuhan luka pada beberapa orang ini berbeda. Ada yang cepat dan lekas kering. Tapi ada orang yang sering mengalami luka tidak lekas kering. Jika Anda seperti itu harap berhati-hati. Sebab, penyebab luka tidak lekas kering bisa jadi tanda Anda mengidap penyakit kronis.
Penyebab Luka Tidak Lekas Kering
Suara.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait penyebab luka tidak lekas kering, berikut ini.
1. Kurangnya Nutrisi yang Masuk
Pemulihan luka akan bergantung pada kondisi tubuh. Idealnya pada tubuh yang sehat, maka luka luar akan kering dengan cepat.
Ketika luka luar tak lekas kering, bisa menjadi pertanda bahwa tubuh Anda kurang mendapatkan asupan nutrisi. Konsumsi makanan bergizi dan nutrisi tinggi, agar tubuh memiliki kemampuan untuk pulih lebih cepat.
2. Kandungan Nikotin
Selain kurangnya asupan nutrisi, nikotin dalam rokok juga bisa jadi penyebab luka tak lekas kering. Nikotin secara langsung akan menurunkan aliran darah pada bagian kulit, sehingga jaringan yang rusak pada luka luar tak kunjung pulih. Ada baiknya ketika mengalami luka luar, kurangi atau berhenti merokok.
Baca Juga: Studi: Ejakulasi 21 Kali Sebulan Kurangi Risiko Kanker Prostat
3. Pada Tingkat Parah, Bisa Jadi Disebabkan Kanker
Ya, bukan tak mungkin luka luar yang tak kunjung pulih dan sembuh juga disebabkan oleh sel kanker. Sel ini akan terus merusak jaringan di sekitar luka, sehingga luka luar tak kunjung kering.
Jika berlangsung dalam waktu lama, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter kepercayaan Anda. Itulah penyebab luka tidak lekas kering yang ketiga dan perlu kalian perhatikan benar-benar.
4. Terjadinya Infeksi
Penyebab luka tidak lekas kering selanjutnya adalah adanya infeksi. Hal ini bisa ditandai dengan munculnya demam, nyeri yang semakin menjadi, dan perubahan warna pada bagian yang terluka. Anda bisa memberikan antibiotik untuk melawan infeksi atau memeriksakannya ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
5. Gesekan dan Tekanan Terus Menerus
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis