Suara.com - Masalah gizi buruk hingga stunting masih jadi tantangan bagi sektor kesehatan di Indonesia. Menurut, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dwi Listyawardani meskipun pemerintah telah memiliki banyak program khusus terkait hal tersebut, msih banyak keterbatasan agar intervensi tersebut untuk bisa dilakukan secara maksimal, salah satunya terkait pendanaan.
"Kami sama-sama memahami masalah stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah saja. Kami terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak, seperti Danone Indonesia yang sudah melakukan bantuan dan intervensi," ujar Dwi dalam keterangannya, Kamis, (26/8/2021).
Oleh sebab itu, ia mengajak pihak swasta untuk bisa berkolaborasi menghadapi tantangan tersebut. Untuk menggenjot kolaborasi itu, kata Dwi, pemerintah memiliki salah satunya program 1.000 mitra untuk 1.000 hari pertama kehidupan.
Selain itu, ada pula inisiatif terbaru yang diluncurkan yaitu Dapur Sehat (Dashat): Atasi Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas.
"Kami mengarahkan masyarakat gotong-royong menyediakan nutrisi bagi mereka yang membutuhkan. Kepedulian mulai level kecil hingga tingkat desa, RT/RW," tambahnya.
Dalam sejumlah program tersebut Dwi menegaskan, para mitra bisa langsung berpartisipasi di lapangan. Sehingga pelaksanaannya lebih tepat sasaran dan terpantau dengan baik.
"Kita akan terbuka, melihat kasus (Stunting) ini bersama-sama dengan mengajak seluruh mitra. Dan Alhamdulilah dukungan luar biasa dari perusahaan untuk selesaikan stunting ini secara bersama-sama," ungkapnya.
Sementara itu, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengungkapkan bahwa kolabirasi penting dilakukan, agar lebih terarah dan tepat sasaran dalam upaya mendorong peningkatan nutrisi bagi generasi masa depan.
"Karena apa pun yang dilakukan harus sejalan objektif dengan tujuan Pemerintah. Supaya benar-benar bukan kolaborasi jalan sendiri, tapi kemudian tidak ada dampak positifnya bagi masyarakat," tambahnya.
Dia mengungkapkan, kolaborasi yang dilakukan juga harus sejalan dengan kebutuhan peningkatan nutrisi di masing-masing daerah. Hal ini pula dibutuhkan peran pemerintah khususnya di daerah.
"Kebutuhan kolaborasi antar wilayah berbeda, itu harus kita mapping. Kalau pun ada kerja sama dan kolaborasi itu menyasar sesuai kepentingan lokalnya," tambahnya.
Lebih lanjut Vera membeberkan, saat ini ada gerakan yang sedang dilakukan Danone Indonesia untuk meningkatkan nutrisi untuk wujudkan generasi maju melalui gerakan sosial 'Ayo Tunjuk Tangan' untuk mendukung Anak Indonesia dalam pemenuhan nutrisi dan pendidikan.
Kolaborasi pelaku usaha melalui gerakan sederhana itu, diharapkan bisa efektif meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan nutrisi yang baik bagi anak.
"Itu mungkin hal sederhana tapi bisa menjangkau masyarakat banyak. Karena itu kita sedang lakukan gerakan untuk mengajak masyarakat luas untuk tunjuk tangan menjadi supporter agar anak Indonesia menjadi maju," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif