Suara.com - Elvira Figueroa, seorang penata rambut berusia 69 tahun di New York, sempat mengira akan meninggal dunia ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
Elvira mengaku mengalami sakit kepala selama 2 hari, lalu mulai demam tinggi. Setelah itu, virus corona Covid-19 diketahui telah menginfeksi paru-parumya hingga ia mengalami penurunan berat badan hingga 11,33 kilogram.
Setelah pulih, Elvira mengalami Long Covid-19, yakni gejala virus corona Covid-19 jangka panjang yang biasanya berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi virus corona pertama.
"Saya merasa sangat lemah dan tidak memiliki energi. Saya terus-menerus kelelahan. Saya minum vitamin E dan C, seperti yang disarankan oleh ahli jantung. Kuku saya juga menjadi hitam dan banyak hal yang berubah," kata Elvira dikutip dari China Daily.
Karena itu, ahli jantungnya merekomendasikan ia menjalani akupuntur untuk membantu mengatasi Long Covid-19. Elvira pun mengatakan terapi akupuntur sangat membantu proses pemulihannya.
Elvira mengatakan bahwa akupuntur membantu meredakan peradangan tubuh dan mengurangi rasa sakit di punggungnya.
Banyak orang Amerika Serikat yang menjalani terapi akupuntur untuk mengatasi Long Covid-19.
Anda hanya perlu tidur berbaring di ruangan dengan pencahayaan hangat, mendengarkan musik menyenangkan dan terapis akan menusukkan sejumlah jarum ke tubuh.
Selama ribuan tahun, China telah menggunakan metode akupuntur sebagai pengobatan tradisional dengan cara memasukkan jarum logam tipis ke titik-titik tertentu di telinga atau bagian lain dari tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan memulihkan aliran energi.
Baca Juga: Ahli Temukan Varian Virus Corona Baru yang Disebut C12, Seberapa Mematikan?
Penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 bisa menyebabkan badai sitokin. Kondisi ini bisa mengakibatkan peradangan yang membunuh jaringan dan merusak organ.
Tahun lalu, sebuah studi oleh Universitas Harvard menemukan bahwa akupuntur mengurangi dampak badai sitokin pada tikus.
Tim peneliti menerapkan elektroakupunktur, versi modern dari pendekatan manual tradisional ke titik tertentu di kaki tikus dengan badai sitokin yang disebabkan oleh racun bakteri.
Para peneliti menemukan tikus memiliki tingkat sitokin pemicu peradangan yang lebih rendah dan kelangsungan hidup yang lebih besar.
Sebanyak 60 persen hewan yang menjalani akupuntur bisa bertahan hidup dibandingkan dengan 20 persen hewan yang tak diobati.
Para peneliti Harvard juga menemukan bahwa hewan yang diobati dengan akupuntur sebelum mengembangkan badai sitokin mengalami tingkat peradangan lebih rendah dan mampu bertahan hidup lebih baik daripada hewan yang tidak menjalani akupuntur.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!