Suara.com - Sudah banyak diketahui bahwa orang dengan asma mungkin akan lebih mengalami keparahan di malam hari. Kini sebuah penelitian menyelidiki bagaimana kondisi di malam hari bisa berpengaruh pada asma Anda.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti dari Brigham and Women's Hospital dan Oregon Health & Science University telah menemukan pengaruh sistem sirkadian atau jam biologis pada asma. Memahami mekanisme yang mempengaruhi keparahan asma dapat memiliki implikasi penting untuk mempelajari dan mengobati asma.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di The Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Ini adalah salah satu studi pertama yang secara hati-hati mengisolasi pengaruh sistem sirkadian dari faktor-faktor lain yang bersifat perilaku dan lingkungan, termasuk tidur," kata penulis koresponden Frank A.J.L. Scheer, Ph.D., MSc, direktur Program Kronobiologi Medis di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian di Brigham.
Para peneliti mengamati bahwa orang-orang yang memiliki asma terburuk secara umum adalah orang-orang yang menderita gangguan sirkadian terbesar, penurunan fungsi paru di malam hari, dan juga memiliki perubahan terbesar yang disebabkan oleh perilaku, termasuk tidur.
Sebanyak 75 persen penderita asma, 20 juta orang di AS melaporkan mengalami keparahan asma yang memburuk di malam hari. Banyak faktor perilaku dan lingkungan, termasuk olahraga, suhu udara, postur, dan lingkungan tidur, diketahui mempengaruhi keparahan asma.
Dalam hal ini, para peneliti ingin memahami kontribusi sistem sirkadian internal untuk masalah ini. Sistem sirkadian terdiri dari alat pacu jantung sentral di otak (nukleus suprachiasmatic) dan merupakan jam di seluruh tubuh sehingga sangat penting untuk fungsi tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif