Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan penambahan 422.094 kasus positif dalam 24 jam. Dalam waktu yang sama, 6.688 kematian juga terjadi akibat infeksi virus corona tersebut.
Penambahan tersebut membuat total kasus Covid-19 secara global kini menjadi 226,03 juta kasus dengan kematian lebih dari 4,65 juta jiwa, mengutip data dari worldometers per Selasa (14/9) pukul 08.00 WIB
Catatan harian per negara, Amerika Serikat masih mendominasi kasus harian dengan melaporkan 94.492 orang terkonfirmasi Covid-19 dalam sehari. Negara lainnya, paling banyak dilaporkan Inggirs dengan 30.825 kasus, diikuti Turki dengan 24.613 kasus, India 24.479 kasus, Iran 22.541 kasus, dan Filipina 20.745 kasus.
Selebihnya, rata-rata negara lain melaporkan kurang dari 20 ribu kasus.
Angka kematian juga didominasi Amerika Serikat yang melaporkan 774 jiwa juga Rusia 719 jiwa.
Dilema vaksinasi di India
India menjadi negara kedua di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di negara tersebut mencapai 33,28 juta. Di atasnya ada Amerika Serikat yang jumlah kasusnya telah mencapai 42 juta.
Setelah berhasil menghentikan tsunami Covid-19 pada periode April-Mei lalu, kasus harian di India saat ini rata-rata di bawah 50 ribu. Meski begitu, India khawatir terjadi kepuasan yang berlebihan karena tingkat infeksi Covid-19 juga kematian yang menurun dapat menyebabkan masyarakatnya enggan disuntik vaksin dosis kedua.
Pakar kesehatan setempat mengingatkan, melewatkan suntikan vaksin kedua masih membuat komunitas rentan terhadap virus corona.
Tingkat vaksinasi Covid-19 di India termasuk yang paling banyak di dunia. India telah memberikan lebih dari 744 juta dosis vaksin, atau 60 persen dari target 944 juta orang dewasa, telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Namun baru 19 persen populasi yang sudah divaksinasi dua dosis.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 11 September: Positif 268, Sembuh 389, Meninggal 20
Pakar kesehatan setempat menyebutkan bahwa populasi yang melewatkan dosis kedua vaksinasi masih rentan menimbulkan masalah infeksi di daerah dengan jumlah paparan yang sebelumnya rendah. Hal itu disebabkan karena masih banyak orang dengan antibodi lebih sedikit sehingga komunitas tersebut lebih rentan.
Namun, respon berbeda disampaikan pemerintah. Dikutip dari Channel News Asia, Pemerintah India mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa data yang dikumpulkan antara April hingga Agustus menunjukkan kalau satu dosis vaksin saja dapat 96,6 persen efektif dalam mencegah kematian. Sementara dua suntikan dosis memberikan perlindungan 97,5 persen.
Pernyataan tersebut kembali dikritik para ahli. Karena secara tidak langsung justru membuat orang enggan disuntik vaksin dosis kedua.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien