Suara.com - Virus corona Covid-19 bukan hanya penyakit pernapasan, tetapi juga masalah psikologis. Masalah psikologis akibat virus corona ini bukan hanya menyerang mental, tetapi juga gairah seks seseorang.
Sebenarnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan gairah seks rendah pada seseorang. Mulai dari hubungan yang tidak sehat dan kondisi fisik yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres.
Tapi, situasi pandemi virus corona Covid-19 yang menjauhkan kita dari orang-orang yang dicintai dan kekhawatirkan juga bisa menjadi faktor menurunkan gairah seks seseorang.
Sedangkan, intensitas seksual biasanya didorong oleh cinta, gairah dan keintiman. Semua itu kebanyakan tergantung pada tingkat emosi dan libido dalam tubuh.
Menurunkan gairah seks seseorang merupakan hal normal. Bahkan libido seks seseorang akan meningkat dari waktu ke waktu.
Selain itu, penyakit kronis, stres, hubungan asmara yang bermasalah, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang serta penuaan bisa menjadi alasan utama di balik dorongan seks yang rendah.
Meskipun tidak ada hubungan langsung antara penyakit virus corona Covid-19 dan gairah seks. Para ahli telah mengindikasikan bahwa pandemi global mungkin telah mempengaruhi kita dengan cara menurunkan gairah seks pria dan wanita.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kecemasan, stres, kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, rendahnya harga diri dan lainnya. Dilansir dari Times of India, beberapa hal ini bisa menyebabkan menurunnya gairah seks seseorang selama pandemi virus corona.
1. Stres dan kecemasan
Baca Juga: Benarkah Makan Buah dan Sayuran Turunkan Risiko Infeksi Virus Corona?
Saat tubuh berasa di bawah tekanan stres dan kecemasan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan epinefrin dalam jumlah berlebih yang menurunkan gairah seks
Sementara, hanya ada penelitian skala kecil yang telah dilakukan untuk menganalisis implikasi pandemi pada kecemasan dan tingkat stres masyarakat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyatakan bahwa pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini bisa menyebabkan stres dan kecemasan.
2. Karantina
Bagi sebagian besar orang, karantina mandiri di rumah karena virus corona Covid-19 cukup memberatkan. Apalagi, situasi ini berlanjut dalam jangka waktu lama.
Meskipun hidup bersama memberikan beberapa keuntungan. Hal itu bisa menyebabkan masalah privasi bagi pasangan yang sudah lama tinggal bersama keluarga mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia