Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta industri makanan dan minuman untuk patuh mencantumkan label GGL atau kandungan gula garam lemak dalam kemasan.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013, tentang pencantuman kandungan gula, garam, dan lemak, serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji.
Aturan ini, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie, MH, sulit untuk ditegakkan.
"Regulasi mengharuskan untuk mencantumkan kadar gula garam lemak, itu dibuat oleh Kemenkes. Tapi, adakah industri yang patuh? Ini yang kita upayakan terus, mendorong pihak industri untuk mau mencantumkan," ujar dr. Cut dalam acara peringatan Hari Jantung Sedunia 2021, Jumat (9/10/2021).
Meski begitu, ia tidak menampik sudah banyak produsen makanan dan minuman yang sudah mematuhi aturan ini, mencantumkan label kandungan GGL.
Sehingga, kata dr. Cut, pihaknya meminta masyarakat untuk aware melihat label GGL sebelum membeli produk. Ada baiknya memilih produk yang sudah jelas kandungan GGL-nya, untuk kesehatan.
"Banyak kemasan yang sudah dicantumkan, dan ada pesan kesehatan di sana. Misalnya jika dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak pada kesehatan," imbuh dr. Cut.
Adapun pencantuman label GGL ini sangat diperlukan, untuk mengendalikan penyakit kronis yang diidap masyarakat dan jadi beban negara.
Seperti penyakit kronik sakit jantung yang memakan anggaran terbesar BPJS Kesehatan. Selanjutnya ada diabetes, ginjal, hipertensi hingga stroke yang meningkat di masyarakat akibat pola makan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Jangan Asal Beli, Ini 4 Hal yang Harus Dipastikan dari Makanan Kemasan Bayi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis