Gejala keluhan FGID umumnya membaik setelah sekitar 2-4 minggu. Tapi jika lebih dari itu, kemungkinan anak alami alergi atau ada penyebab lain dari gangguan saluran cerna.
4. Angka kejadian
Menurut dokter Frieda, angka kejadian FGID cukup besar terjadi pada masa awal kehidupan bayi.
"Gumoh seringkali dialami hampir 30 persen bayi di bawah usia 6 bulan. Kemudian kolik atau sakit perut mendadak terjadi pada 20 persen bayi, sembelit karena bayi susah mengejan dan susah mengeluarkan BAb terjadi pada 15 persen bayi. Ada juga bayi alami diare jumlahnya kurang dari 10 persen bayi," paparnya.
Sedangkan alergi lebih sedikit. Prevalensi bayi alami alergi protein susu sapi di Indonesia ada sekitar 2 sampai 7,5 persen. Lebih sedikit dibandingkan dengan gangguan saluran cerna fungsional yang bisa mencapai 50 sampai 60 persen.
"Itu terjadi karena alergi melibatkan sistem imun jadi tidak banyak anak-anak yang menderita alergi berat. Sedangkan kalau gangguan saluran cerna fungsional itu terjadi karena belum sempurna saluran cerna anak jadi memang lebih sering terjadi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial