Obat perangsang terdiri dari kelompok besar dan beragam obat, bila digunakan untuk doping bertujuan meningkatkan stamina seorang atlet, mengurangi sensasi kelelahan dan rasa sakit, juga meningkatkan fungsi mental dan perilaku.
Beberapa zat yang termasuk obat stimulan ini di antaranya kokain, amfetamin, dan efedrin.
Amfetamin pada awalnya sering dikonsumsi atlet karena bisa mengurangi rasa sakit dan kelelahan. Amfetamin juga telah digunakan dalam banyak olahraga seperti bersepeda, sepak bola dan trek lapangan sejak Olimpiade 1936.
Namun, meskipun digunakan secara luas, efek samping amfetamin kadang-kadang bisa sampai mengancam jiwa akibat peningkatan risiko kejang, serangan jantung dan kematian mendadak bersama dengan banyak efek lainnya.
Oleh karena itu, penggunaannya dilarang, baik dalam olahraga maupun ilegal untuk penggunaan pribadi non atlet.
3. Hormon
Sistem endokrin merupakan sistem dalam tubuh manusia yang memproduksi dan mengatur hormon. Hormon bertanggung jawab untuk hampir setiap fungsi tubuh termasuk perkembangan dan pertumbuhan otot.
Beberapa hormon telah ditemukan berfungsi untuk meningkatkan produksi protein dan karena itu bisa peningkatan massa otot. Hormon seperti insulin dan hormon pertumbuhan manusia (hGH) telah digunakan oleh atlet dalam upaya untuk meningkatkan massa otot.
Tapi efek kesehatannya parah. Seperti gula darah rendah, kelebihan cairan dan pembengkakan anggota badan, pertumbuhan tulang yang berlebihan, hingga serangan jantung.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Terancam Batal Gegara Teguran Badan Anti Doping Dunia, Ini Kata Menpora
4. Doping Darah
Atlet bisa meningkatkan kinerja mereka dalam berolahraga dengan meningkatkan jumlah oksigen dalam aliran darahnya. Oksigen menjadi salah satu nutrisi dasar untuk semua sel, karenanya peningkatan pengiriman oksigen ke jaringan dapat meningkatkan daya tahan dan kinerja atlet.
Beberapa atlet akan diambil darahnya sendiri beberapa bulan sebelum kompetisi, hanya untuk ditransfusikan kembali ke atlet yang sama sesaat sebelum kompetisi untuk meningkatkan volume darah mereka dan jumlah oksigen dalam darah itu selama kompetisi.
Atlet lain telah menggunakan obat tertentu seperti erythropoietin, yang bekerja untuk meningkatkan produksi sel darah merah tubuh. Secara keseluruhan, peningkatan volume sel darah merah memastikan peningkatan pengiriman oksigen ke sel, dan kemungkinan meningkatkan daya tahan tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru