Suara.com - Penutupan sekolah di Jepang selama wabah virus corona musim semi 2020 nyatanya tidak memperlambat penyebaran infeksi Covid-19, demikian temuan studi baru oleh Universitas Harvard, Universitas Gakushuin, dan Universitas Shizuoka.
Pada Februari tahun lalu, pemerintah Jepang meminta sekolah dasar, menengah, dan tinggi di seluruh negeri ditutup sementara. Beberapa kota menerapkan penutupan, sementara yang lain tidak.
Dalam studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari tiga unuversitas tersebut membandingkan jumlah kasus baru Covid-19 per populasi di antara kotamadya yang menutup sekolah dengan kotamadya yang tidak ditutup antara Maret hingga Juni 2020.
Para peneliti menemukan bahwa efek penutupan sekolah terhadap memperlambat penyebaran virus tidak jauh berbeda dari nol.
"Kami tidak menemukan bukti bahwa penutupan sekolah di Jepang mengurangi penyebaran Covid-19. Hasil nol kami menunjukkan bahwa kebijakan penutupan sekolah harus ditinjau ulang mengingat potensi konsekuensi negatif bagi anak-anak dan orang tua," tulis peneliti dalam laporan jurnal Nature Medicine, dikutip dari Fox News.
Para peneliti berpendapat bahwa pembuat kebijakan harus berhati-hati ketika mempertimbangkan penutupan sekolah karena biaya besar yang dapat ditimbulkan oleh kebijakan tersebut untuk kesejahteraan anak-anak dan orangtua.
Biaya tersebut meliputi kehilangan pembelajaran, kehilangan pendapatan di masa depan, penurunan kesehatan fisik dan mental, juga kerusakan makroekonomi jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit