Suara.com - Amerika Serikat akan segera menggunakan terapi Sotrovimab dalam mengobati pasien Covid-19. Obat tersebut merupakan antibodi monoklonal yang digunakan dalam fase pengobatan awal Covid-19.
Menurut perusahan pembuat obat GlaxoSmithKline (GSK) plc dan Vir Biotechnology, Inc, pemerintah AS akan membeli sekitar satu miliar dolar obat tersebut.
"Mengingat banyaknya pasien yang terus menderita Covid-19 di banyak wilayah di AS, ada kebutuhan berkelanjutan untuk akses ke perawatan yang efektif. Kami bangga bekerja sama dengan pemerintah AS untuk membantu menyediakan sotrovimab," kata Chief Scientific Officer dan Presiden R&D, GSK Dr Hal Barron, melalui keterangan keterangan tertulis, dikutip dari Fox News.
Sotrovimab telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan obat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan FDA AS pada Mei 2021. Obat antibodi monoklonal SARS CoV-2 itu diberikan secara infus intravena dosis tunggal.
Penggunaannya hanya dapat digunakan untuk mengobati infeksi ringan hingga sedang Covid-19 pada orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang berisiko tinggi alami kondisi parah.
Menurut Wakil Presiden Terapi Covid-19 di GSK Bart Murray, obat tersebut menjadi harapan baru bagi pasien untuk menang dalam memerangi virus corona.
Murray mengatakan kepada Fox News bahwa pasien yang dites positif Covid-19 perlu mengetahui perawatan itu dan harus bertanya kepada dokter apakah itu cocok bagi mereka, terutama jika memiliki kondisi yang mendasarinya atau imunokompromise.
"Orang-orang perlu tahu ada perawatan yang sangat efektif untuk pasien berisiko tinggi - dan tidak perlu ragu untuk meminta dokter untuk dirawat," kata Murray.
Sotrovimab tidak diizinkan untuk digunakan dalam setiap kasus. Menurut situs web FDA, sotrovimab tidak boleh diberikan kepada pasien Covid-19 yang sedang memakai tabung oksigen. Juga pasien yang memerlukan peningkatan laju aliran oksigen dasar karena Covid-19.
Baca Juga: Syamsuar Imbau Waspadai Kasus Covid-19 Masuk dari Luar Riau
FDA juga mengatakan bahwa antibodi monoklonal SARS CoV-2 itu justru bisa memperburuk kondisi jika diberikan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen aliran tinggi atau ventilasi mekanis.
Data akhir yang dirilis dari uji coba COMET-ICE Fase III yang melibatkan 1057 peserta, menunjukkan sotrovimab mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 79 persen pada orang dewasa dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah.
Kondisi mereka membaik pada hari ke 29 perawatan, lebih cepat dibandingkan dengan plasebo, menurut rilis berita oleh perusahaan.
Perusahaan juga mengumumkan data dari studi COMET-Tail Phase III menunjukkan bahwa menyuntikkan Sotrovimab ke dalam otot pasien sama efektifnya dibandingkan dengan memberikannya secara intravena pada populasi berisiko tinggi.
Amerika Serikat akan menggunakan terapi sotrovimab dalam pengobatan pasien Covid-19. Obat tersebut merupakan antibodi monoklonal investigasi yang digunakan untuk pengobatan awal Covid-19, menurut siaran pers dari pembuat obat, GlaxoSmithKline (GSK) plc dan Vir Biotechnology, Inc.
Pihak perusahaan mengatakan bahwa pemerintah AS akan membeli sekitar satu miliar dolar obat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis