Suara.com - Infeksi COVID-19 varian Omicron di Jerman menguak fakta terkini seputar mutasi virus Corona. Varian Omicron diketahui bisa menyerang orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh Covid-19.
Mengutip ANTARA, empat orang di negara bagian Baden-Wurttemberg, Jerman, terbukti positif terinfeksi COVID-19 varian Omicron meskipun mereka telah divaksin penuh.
Tiga dari empat orang itu kembali dari perjalanan bisnis di Afrika Selatan pada 26 dan 27 November, satu lainnya adalah anggota keluarga dari salah seorang yang bepergian itu.
"Keempatnya sudah divaksin lengkap. Analisis mutasi yang dilakukan Kantor Kesehatan Negara Bagian telah memastikan bahwa semuanya terinfeksi dengan varian baru yang diwaspadai itu," kata kantor tersebut dalam pernyataan.
Semua yang terinfeksi menunjukkan gejala sedang dan sedang dikarantina.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mendesak orang-orang untuk mendapatkan suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 setelah mengonfirmasi 22 kasus dari varian virus Omicron di negara itu.
"Saat ini jumlah kasusnya sangat rendah. Untuk Inggris, kita memiliki 22 kasus yang dikonfirmasi saat ini dan itu akan naik, pasti akan naik," kata dia kepada Sky News, Rabu.
Javid mengatakan pemerintah percaya kampanye booster akan membantu melindungi warga Inggris dari penyakit parah akibat Omicron, bahkan jika ternyata vaksin tidak seefektif varian penyakit sebelumnya.
Dia berharap untuk tahu lebih banyak tentang Omicron dalam waktu dua minggu, ketika para ilmuwan bekerja untuk memahami apa dampak varian baru tersebut pada penularan dan penyakit serius.
Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Surabaya 2 Desember 2021: Ada Vaksinasi Massal dan Corner
Inggris berencana menawarkan suntikan booster COVID-19 kepada semua orang dewasa pada akhir Januari.
Data pemerintah menunjukkan 81 persen populasi Inggris berusia di atas 12 tahun telah mendapatkan dua dosis vaksin, sementara 32 persen populasi telah mendapatkan suntikan booster atau dosis ketiga.
"Bentuk pertahanan terbaik masih tetap pada vaksin. Mungkin saja, mungkin saja (vaksin) kurang efektif. Kita hanya belum tahu pasti. Tetapi kemungkinan besar juga akan tetap efektif melawan penyakit serius," tutur Javid.
Berita Terkait
-
Piala Dunia 2026: Nagelsmann Akui Grup E Tidak Mudah, tetapi Jerman Siap Hadapi Tantangan
-
Bantai VfB Stuttgart 5-0, Bayern Munich Kini Unggul 8 Poin dari Peringkat Kedua Klasemen
-
Jadwal Liga Jerman Pekan ke-13, Kevin Diks Cs Sambangi Markas Mainz
-
Timnas Inggris Bidik Piala Dunia 2026, Tuchel Tak Gentar Andai Bertemu Jerman
-
Usia 39 Tahun, Manuel Neuer Masih Mantap Tolak Kembali Bela Timnas Jerman
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?