Suara.com - Pemerintah telah menggalakkan program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun-11 tahun. Ada beberapa efek samping vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun yang perlu diperhatikan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70%, dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60%. Lantas, apa saja efek samping vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun?
Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun
Pemerintah secara resmi telah melaksanakan kick off vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada tanggal 14 Desember 2021.
Di hari pertama, pemberian vaksin di 3 provinsi di antaranya adalah di SDN 03 Cempaka Putih, DKI Jakarta dengan sasaran 175 orang, SDN 01 Depok dengan jumlah sasaran 400 orang dan SDN 03 Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan dengan sasaran 600 orang.
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, jenis vaksin yang digunakan untuk kegiatan ini adalah Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM.
Untuk vaksin Sinovac, interval pemberian dosis 1 dan dosis 2 yaitu 28 hari serta harus didahului dengan proses skrining kesehatan sesuai dengan format standar yang telah berlaku. Lantas, bagaimana efek samping vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun?
Aspek khasiat dan juga keamanan vaksin Sinovac pada anak dinilai berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1.050 anak yang menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun cukup aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Semua laporan terkait kejadian tidak diinginkan yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2 (ringan hingga sedang).
Baca Juga: 2 Perusahaan Vaksin Ini Klaim Efektif Cegah Omicron
Menurut laman Covid19.go.id, beberapa gejala anak usai menerima vaksinasi Covid-19 adalah sebagai berikut:
- Nyeri pada lengan bekas suntikan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Menggigil
- Mual atau muntah
- Rasa lelah
- Demam yang ditandai suhu diatas 37,8 derajat celcius
- Demam mirip gejala flu dan menggigil dapat terjadi selama 1 sampai 2 hari.
Mengutip laman Bpom.go.id, terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin pada anak 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan bahwa seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100%.
Maka berdasarkan hasil studi tersebut, vaksin Covid-19 Sinovac dinilai cukup aman dan memberikan respons imun yang baik bagi anak usia 6-11 tahun.
Itulah beberapa efek samping vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
2 Perusahaan Vaksin Ini Klaim Efektif Cegah Omicron
-
Ini Daftar Lokasi Vaksin Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Kota Bekasi
-
Bocah 8 Tahun di Buleleng Ini Mengaku Tak Merasa Sakit Setelah Divaksin Covid-19
-
Hasil Penelitian: Vaksin Sinovac dan BioNTech Tak Cukup Ampuh Menangkal Omicron
-
Meringis Kesakitan, Begini Ekspresi Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Tegal saat Divaksin
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG