Suara.com - Seorang wanita bernama Chelsei King asal Western-super-Mare, Somerset, memperingatkan ibu-ibu lain yang sedang hamil untuk mendapat vaksin Covid-19 setelah pengalaman tidak menyenangkannya.
Chelsei mengatakan bahwa ia melahirkan putranya, Raphael, pada Juli lalu dalam keadaan koma akibat terinfeksi Covid-19.
Saat itu ia belum vaksinasi karena Chelsei merasa informasi terkait risikonya terhadap ibu hamil dan janin belum jelas.
Bercerita kepada New York Post, Chelsei mengatakan ia terinfeksi virus corona ketika kehamilannya mencapai usia 6 bulan.
Gejala yang dirasakan wanita 27 tahun itu adalah sakit tenggorokan, tidak enak badan, demam, hingga sesak napas. Tetapi ia tidak mengalami batuk terus-menerus, serta hilangnya kemampuan indera penciuman atau pengecap.
Setelah diperiksa, ternyata Chelsei positif terinfeksi Covid-19. Ia pun dilarikan ke Rumah Sakit St Michael di Bristol. Tetapi segera dirujuk ke Rumah Sakit Bristol Royal karena kadar oksigennya menurun dengan cepat.
Dalam beberapa jam, Chelsei dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Dokter memberi tahu suaminya, Patrick, bahwa kondisi Chelsei sangat buruk sehingga janinnya harus dilahirkan segera melalui operasi caesar.
"Pada tengah malam pada hari Selasa saya sangat kritis sehingga dokter memutuskan untuk melahirkan bayiku. Dokter menginduksiku suoaya koma agar dapat menempatkanku di ventilator untuk meningkatkan kadar oksigenku," jelas Chelsei.
Raphael lahir 12 minggu, atau tiga bulan, lebih awal pada 14 Juli dan langsung dirawat di unit ICU.
Baca Juga: Tempat Nongkrong Asyik di Depok, Mulai Warung Goblok Hingga Koma Cafe
Setelah 5 minggu koma, dokter mencoba membangunkan Chelsie, tetapi setiap kali mereka melakukannya, dia mendapat infeksi lain.
Bahkan, ia harus menjalani oksigenasi membran Extracorporeal (Ecmo) dan kembali dipindah ke rumah sakit St Thomas di London.
Setelah berminggu-minggu koma, Chelsie akhirnya bangun dan diberi tahu bahwa bayi laki-lakinya sudah berusia lima minggu.
"Aku menyesal tidak vaksin ketika ditawari dan bertanya-tanya apakah jika aku vaksin semuanya akan berbeda. Aku tidak ingin ada keluarga lain yang mengalami hal sama," sambung Chelsie.
Ia pun sekarang berusaha mengimbau ibu hamil yang lain untuk divaksinasi, demi kesehatan sang ibu serta janin.
"Risiko tidak divaksin lebih besar daripada mendapatkan vaksin itu sendiri," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025