Suara.com - Di tengah munculnya varian Omicron dan lonjakan kasus virus corona Covid-19 di sejumlah negara, para ahli khawatir pandemi akan tetap berlangsung selama 2 tahun lagi.
Sebelumnya, varian Omicron ini terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan. Kini, varian baru virus corona Covid-19 ini telah terdeteksi di 89 negara di seluruh dunia.
Dr. Anthony Fauci, ahli virus corona top Joe Biden, mengatakan penyebaran varian Omicron ini tergolong cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, ahli epidemiologi, Michael Osterholm memperingatkan ancaman badai virus corona Covid-19 dan infeksi baru virus corona yang bisa membuat pandemi semakin panjang.
Studi oleh para ahli telah menunjukkan bahwa risiko infeksi parah akibat virus corona Covid-19 berkurang 90 persen atau lebih di antara orang-orang yang suntik vaksin Covid-19 lengkap.
Meskipun ada kasus infeksi terobosan atau seseorang tetap terinfeksi meskipun sudah vaksinasi, kasus ini tergolong jarang terjadi.
Jika itu terjadi, seseorang juga biasanya tidak sampai membutuhkan rawat inap di rumah sakit, mengalami gejala parah atau meninggal dunia akibat virus tersebut.
Namun, para ahli telah mengingatkan bahwa varian Omicron lebih menular dan bisa menyebabkan infeksi terobosan pada orang yang sudah vaksinasi.
Karena itu, mereka khawatir varian Omicron ini bisa menyebabkan lonjakan kasus virus corona yang parah.
Baca Juga: Seberapa Mematikan Virus Corona Varian Omicron? Begini Kata Peneliti
"Virus corona benar-benar akan terus bermutasi selama bertahun-tahun, karena virus selalu mencari cara baru untuk berkembang," kata Profesor David Celentano, seorang ahli epidemiologi di The Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dikutip dari The Sun.
Ia pun khawatir bahwa pandemi virus corona Covid-19 ini mungkin masih akan berlangsung selama 2 tahun lagi, terutama di Amerika.
"Saya tidak tahu apakah kita akan mampu melewatinya. Tapi, virus ini mungkin akan menjadi endemik, seperti flu musiman," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif