Suara.com - Virus corona varian Omicron memunculkan kekhawatiran sendiri sejak pertama kali ditemuka peneliti di Afrika Selatan. Kini sejumlah negera melaporkan penambahan kasus varian omicron yang cukup signifikan.
Para ilmuwan khawatir Omicron menimbulkan bahaya baru karena mereka awalnya tidak dapat mengukur tingkat keparahan dan potensi lolosnya vaksin, dan laporan baru-baru ini telah menjelaskan beberapa hal baru.
Tapi, sebenarnya seberapa mematikan varian Omicron? Para ahli telah menemukan bahwa mutasi Omicron memungkinkannya lolos dari kekebalan yang diberikan oleh kedua dosis vaksin.
Penelitian awal menunjukkan itu mengurangi dua dosis Pfizer hingga 30 persen efektivitas, sementara AstraZeneca berpotensi turun ke nol.
Meski booster dapat memperbaikinya kembali menjadi 75 persen, program ini masih jauh dari mencakup semua orang, yang berarti banyak yang berada di bawah belas kasihan Omicron.
Dalam sebuah laporan yang dirilis bulan lalu, organisasi tersebut mengatakan bahwa dari 38 negara yang disentuh oleh varian tersebut, tidak ada yang melaporkan kematian spesifik Omicron.
Sejak itu, telah menyebar dengan cepat, dan satu orang di Inggris telah meninggal dengan varian baru.
Data terbaru menunjukkan penyakit yang disebabkan oleh Omicron lebih ringan dari pendahulunya.
Studi awal yang diterbitkan di Inggris dan Afrika Selatan telah menemukan antara 30 persen dan 70 persen lebih sedikit orang yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Satgas Terima Donasi untuk 13.073 Relawan Covid-19 dari Bank Danamon dan BPJAMSOSTEK
Kekhawatiran terus berlanjut, karena Omicron masih bisa membanjiri rumah sakit di Inggris.
Para peneliti yang bekerja dengan Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) percaya bahwa ia memiliki resistensi "substansial" terhadap kekebalan alami yang diberikan oleh infeksi sebelumnya.
Temuan dari lembaga Afrika Selatan mengikuti studi dunia nyata dari setiap varian yang mengidentifikasi orang 2,4 kali lebih mungkin untuk terinfeksi ulang dengan Omicron.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya