Suara.com - Terkadang, seseorang membutuhkan kenyamanan dan kehangatan dengan pelukan. Begitulah sepasang kekasih, pastinya membutuhkan pelukan untuk mempererat hubungan keduanya.
Pelukan ini tidak hanya membuat seseorang merasa lebih damai, tenang dan nyaman, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan mental dan fisik.
Sebab, pelukan sama dengan sentuhan yang merupakan bentuk komunikasi paling intim dan membawa banyak manfaat secara alami.
Orang yang merasa kesepian seringkali menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang, tapi mereka tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah pelukan.
Namun, banyak orang mungkin terbiasa dengan pelukan sesaat atau durasinya tidak terlalu lama. Anda perlu tahu bahwa pelukan yang lebih lama justru memberi manfaat lebih banyak.
Sebuah penelitian tentang durasi pelukan, di mana partisipan harus berpelukan selama 1, 5, dan 10 detik. Hasilnya menunjukkan bahwa pelukan 1 detik dianggap paling tidak menyenangkan dan pelukan 10 detik menghasilkan kesenangan paling banyak.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, 5 alasan pelukan yang lebih lama itu sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik.
1. Mengurangi stres
Pelukan bisa menghasilkan salah satu hormon bahagia atau oksitosin yang sering disebut hormon cinta. Semakin lama kita menyentuh atau memeluk, semakin banyak tubuh memproduksi hormon itu dan membuat perasaan semakin bahagia. Karena itu, hormon ini terbukti memiliki efek anti-stres.
Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Bisa Pengaruhi Kesehatan Usus, Bikin Sakit Perut
2. Mengatasi kecemasan dan ketakutan
Pelukan juga memberikan banyak manfaat bagi orang dengan cemas dan ketakutan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami perasaan itu lebih butuh disebut sebagai cara untuk merasakan kenyamanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang disentuh mengalami kecemasan eksistensial yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang lain yang tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain.
3. Mengurangi rasa sakit
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang menerima dukungan sosial dan pelukan akan lebih terlindungi dari infeksi penyakit atau tidak terlalu merasakan sakit.
Sebanyak 404 orang dewasa sehat dan mendapatkan pelukan, telah dipantau gejalanya ketika terserang flu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan dan pelukan mengurangi risiko infeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan