Suara.com - Hingga saat ini kasus varian Omicron di Indonesia masih terus bertambah. Meski demikian, dari laporan yang ada mereka yang terinfeksi omicron mayoritas memiliki gejala ringan.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengapa situasi itu terjadi. Menurut Nadia alasan infeksi omicron dilihat sebagian besar tidak bergejala atau ringan, karena imunitas bekerja, yaitu imunitas antibodi dan imunitas sel.
"Imunitas sel akan bertahan lama di tubuh. Suatu saat ada materi virus baru maka antibodi merespon melalui mekanisme imunitas seluler. Imunitas antibodi terlihat ada penurunan setelah 6 bulan, karena ditambah varian virus bertambah dengan varian-varian maka kita melakukan vaksinasi booster," tuturnya.
Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster saat ini masih diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia, kelompok yang memiliki komorbid, dan ibu hamil.
"Untuk booster masih dibatasi. Vaksinasi booster diberikan kepada lansia, masyarakat dengan komorbid, dan ibu hamil. Yang lain menunggu giliran sesuai strategi pemerintah," kata Siti Nadia dalam keterangannya.
Meski demikian, sebanyak 9.280 pedagang pasar di Indonesia menunggu giliran mendapatkan vaksinasi booster. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia, Y Joko Setiyanto mengatakan, para pedagang pasar tersebut antusias mendapatkan vaksin booster setelah vaksin primer yaitu vaksin dosis pertama dan kedua telah mereka terima.
"Sudah pada bertanya. Saya bilang tunggu Kementerian Kesehatan. Karena vaksinasi awal, kerja sama antara Kemenkes dengan Asparindo," kata Joko.
Menurut Joko, kesadaran pedagang pasar mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 tidak lepas dari sosialisasi yang terus dilakukan. Melalui sosialisasi, edukasi terhadap masyarakat pasar bahwa vaksinasi mencegah sakit Corona berlangsung efektif.
"Sosialisasi juga melalui poster yang paling mengena dan menohok di masyarakat. Saya setuju dengan poster bertuliskan 'Vaksin Mencegah Sakit dan Mati karena Corona'. Di masyarakat harus lebih jelas, tidak perlu ditutup-tutupi Corona tidak berbahaya. Corona sangat bahaya. Kalau mereka harus mendapat informasi bahwa jika tidak divaksinasi berbahaya untuk kesehatan dan jiwa," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Siswa MAN 2 Malang Positif Covid-19, Terpapar Sejak Pekan Lalu
Meski vaksinasi booster telah dilakukan, menurut Siti Nadia, pemerintah masih berupaya menyelesaikan vaksinasi primer yaitu dosis pertama dan kedua. Pekerjaan Rumah utama pemerintah saat ini adalah vaksinasi lansia. Data lansia yang telah mendapat vaksinasi sejumlah 70 persen, dari jumlah itu baru 45% atau 10 juta yang mendapat dosis lengkap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025