Suara.com - Anda mungkin punya kebiasaan menggigit kuku karena berbagai alasan. Sayangnya, kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Dr Khaled Kasem mengatakan, menggigit kuku bisa memicu masalah kesehatan serius. Itu karena kuman bisa berpindah dari kuku tangan ke mulut sehingga berisiko menyebabkan infeksi mulut. Bahkan, kebiasaan menggigit kuku bisa membuat bakteri yang berpotensi mematikan masuk ke dalam tubuh.
Sang dokter juga menyarankan orang-orang untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku dengan kebiasaan yang tidak berbahaya, seperti mengikat gelang di pergelangan tangan Anda.
"Ada juga cara lain untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku, seperti menggunakan cat kuku yang terasa pahit sehingga bisa membuat Anda menghindari menggigit kuku," kata Dr Kasem, dikutip dari Express.
Anda juga bisa menjaga kuku tetap pendek untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku. Selain itu, Anda perlu mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan Anda menggigit kuku.
Menggigit kuku bisa menandakan pikiran stres seseorang. namun, menggertakkan gigi yang juga dikenal sebagai bruxism pun dapat menandakan stres.
"Kebanyakan orang tidak akan menyadari bahwa mereka melakukannya," kata Dr Kasem.
Bruxism sering terjadi dalam semalam ketika seluruh tubuh sedang rileks dan tidur. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang menyedihkan.
"Mereka yang sering mengatupkan dan terlalu banyak menekan gigi mereka dapat mengembangkan gangguan rahang yang parah," ujar Dr Kasem menerangkan.
Baca Juga: Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Sebabkan Sakit Kepala
Tanda-tanda lain termasuk sakit kepala, gigi rusak yang terkelupas atau tepinya rata, dan sakit telinga yang terus menerus.
Bruxism juga dapat menyebabkan nyeri wajah yang tidak dapat dijelaskan. Perasaan stres pun bisa menyebabkan mulut kering yang dikenal sebagai xerostomia.
Mulut kering terjadi ketika Anda gagal menghasilkan air liur yang cukup. Stres, kecemasan, dan depresi terbukti menurunkan produksi air liur.
"Hal ini mungkin membuat mulut Anda terasa kering dan gatal, terutama di malam hari," jelasnya.
Dr Kasem lalu merekomendasikan minum banyak air untuk mengatasi mulut kering. Selain itu, ia merekomendasikan penggunaan obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
"Jika xerostomia Anda terjadi di luar periode stres, pastikan untuk konsultasi dengan dokter gigi Anda agar mendapatkan solusi terbaik," sarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?